Selasa, Maret 19, 2024
BerandaBale BandungPemkab Kesulitan Cari Atlit PNS

Pemkab Kesulitan Cari Atlit PNS

Ketua Penyelenggara Porpemda XIII, H. Marlan, S.Ip., M.Si saat Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Porpemda XIII di Bale Winaya Soreang, Rabu (10/1/18). by Humas Pemkab Bdg
Ketua Penyelenggara Porpemda XIII, H. Marlan, S.Ip., M.Si saat Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Porpemda XIII di Bale Winaya Soreang, Rabu (10/1/18). by Humas Pemkab Bdg

BALEWINAYA – Pemerintah Kabupaten Bandung boleh berbangga diri, setelah sukses meraih juara umum pada ajang  Pekan Olah Raga Pemerintah Daerah (Porpemda) ke XI di Sukabumi tahun 2015 dan ke XIII di Bandung tahun 2017.

Ketua Penyelenggara Porpemda XIII, H. Marlan, S.Ip., M.Si menyatakan, regenerasi atlet menjadi perhatian dalam mempersiapkan event-event olah raga antar PNS selanjutnya.

Menurut Marlan, keberhasilan  Pemkab Bandung tersebut dianggap sebagai tantangan selanjutnya. Sebab dari tahun ke tahun regenerasi untuk para atlet PNS belum sepenuhnya dipersiapkan.

“Meski menjadi juara umum, jangan dulu berpuas hati. Karena prestasi ini akan menjadi tantangan, bagaimana kita mempertahankan gelar, juga melakukan regenerasi atlit. Jadi harus dilahirkan potensi-potensi baru untuk memperkuat Pemkab Bandung,” tandas Marlan saat Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Porpemda XIII di Bale Winaya Soreang, Rabu (10/1/18).

Lebih lanjut H.Marlan yang juga selaku Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat mengatakan, realita dan kondisi saat ini Pemkab Bandung memang kekurangan kader. Sebetulnya banyak sekali yang berprestasi, namun masih terkendala dengan beberapa persyaratan.

“Kita kesulitan dalam regenerasi atlet, banyak yang berprestasi namun terbentur persyaratan, karena atlet yang berlaga di ajang ini statusnya harus PNS,” tutur Marlan.

Dia menjelaskan, dalam Porpemda ke-13 tingkat  Jawa Barat, Kabupaten Bandung meraih medali emas dari sejumlah cabang olah raga (Cabor), yakni cabor bilyar, gerak jalan, golf, catur dan Hadangan. Sedangkan medali perak dan perunggu diraih dari cabor bola volli, bulutangkis, senam, Hadangan, Tarumpah panjang dan tenis lapangan.

Marlan bilang rata-rata atlit peraih medali tersebut usianya sudah di atas 45 tahun, bahkan ada yang menjelang pensiun. “Sehingga ke depan kita sulit untuk bisa mempertahankan prestasi juara umum, jika dari sekarang kita tidak mempersiapkan regenerasi atlit  yang diharapkan dapat mempertahankan prestasi terbaik untuk Kabupaten Bandung,” ungkapnya.

Marlan mengakui kesulitan dalam melakukan regenerasi karena pada saat penjaring atlit PNS di Kabupaten Bandung, masih saja wajah lama yang meramaikan. Padahal Kabupaten Bandung memiliki potensi atlit berprestasi, namun dari kalangan honorer.

“Ini hal tersulit yang kita hadapi, karena  sampai saat ini Kabupaten sedang menjalani moratorium penerimaan ASN, kemudian kita tiap tahun melakukan penjaring atlit. Namun yang terjaring masih itu lagi itu lagi tidak ada wajah baru, sehingga ini menjadi kesulitan tersendiri bagi Kabupaten Bandung dalam melakukan regenerasi atlit Porpemda. Padahal kita punya potensi atlit berprestasi di kalangan tenaga honorer, hanya sampai saat ini kita tidak bisa melakukan rekruitmen ASN terkait moratorium,” bebernya.

Marlan mengimbau kepada seluruh jajaran Pemkab Bandung untuk terus menggali dan mencari potensi-potensi atlet yang bisa diasah pada masing-masing cabor yang dipertandingkan. Selain persiapan kader, penataan manajemen pun harus lebih progresif.

“Dari sekian banyak PNS di Kabupaten Bandung tentunya banyak yang memiliki potensi pada cabor-cabor tertentu, ini yang harus terus kita cari dan kita gali,” imbaunya.

Asisten Pemerintahan H. Yudhi Haryanto, S.H., SP1 mengajak seluruh atlet PNS lingkup Pemkab Bandung untuk mempersiapkan diri agar dapat mempertahankan gelar pada ajang Porpemda berikutnya.

“Tahun 2015 dan 2017 kita sukses meraih juara umum, selanjutnya mari kita persiapkan diri menghadapi Porpemda XIV dan mempertahankan gelar yang sudah kita raih,” kata Yudhi.

Singkatnya, imbuh Yudhi, persiapan atlet dan menajemen di setiap penyelenggaraan ajang rutin tahunan ini berdampak kurang maksimalnya prestasi yang diraih. “Waktu persiapan terlalu singkat, jika atlet kita mendapat pembinaan jangka panjang, tentu prestasi yang kita raih kemarin bisa lebih baik lagi. Selain itu koordinasi antar manajemen cabang olahraga (cabor) juga harus lebih dimaksimalkan lagi,” pungkas Yudhi.[]

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI