CISARUA – Sebanyak 25 siswa inklusif (berkebutuhan khusus) ikut serta dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) KBB Agustina Piryanti mengatakan semua siswa baik SD, MI, dan paket A terakomodir dalam pelaksanaan UN. Termasuk 25 siswa iklusif juga mengikuti kegiatan yang serentak dilakukan sejak Senin (16/5) sampai Rabu (18/5/16).
“Total ada sebanyak 26.830 siswa SD, 4.470 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan 99 siswa paket A yang ikut UN ini,” sebut Agustina saat melakukan pemantauan ke SDN Cisarua beserta Bupati Bandung Barat Abubakar. Terkait siswa inklusif, Agustina menjelaskan tahun ini untuk siswa inklusif ada 1 siswa yang ikut UN di SD di Kecamatan Parongpong dan 24 siswa ikut ujian SD di Kecamatan Cipatat.
Menurut Tina selama mengikuti pendidikan sekolah sehari-harinya, para siswa inklusif ini dapat menerima mata pelajaran yang disampaikan guru secara baik. Dia pun menegaskan jika semua sekolah di KBB tidak boleh menolak anak inklusif karena mereka pun memiliki hak yang sama dengan siswa lain untuk mengenyam pendidikan.
“Di KBB terdapat 38 sekolah umum yang menerima siswa inklusif. Terdiri dari 32 tingkat SD, dan 4 tingkat SMP dimana di setiap kecamatan minimal terdapat 2 SD yang menerima siswa inklusif,” terangnya.
Kabid Pendidikan SD Disdikpora KBB, Juhro menambahkan, ruang sekolah yang dipakai untuk menggelar pelaksanaan UN SD/MI/paket A kali ini ada sebanyak 1.665 ruangan dengan jumlah pengawas mencapai 3.330 orang. Sementara untuk titik bongkar soal ujian dan lembar jawaban ditempatkan di SDN 2 Cimareme dengan titik penyimpanannya di 16 Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD).
“Titik penyimpanan tersebut di antaranya di UPTD Batujajar, Padalarang, Cikalongwetan, Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, Rongga, Cipongkor, Cihampelas, Ngamprah, Cipatat, Cipeundeuy, Lembang, Parongpong, Cuisarua, dan Saguling,” sebutnya. [fik]