SINDANGKERTA – Empat rumah warga rusak berat dan lima rumah lainnya rusak ringan akibat pergerakan tanah yang terjadi di tiga RW di Desa Cicangkanggirang, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/2/16) dini hari. Keempat rumah yang rusak berat itu ialah milik Dedi (35), Asep Andre (25), Kamal Aripin (29), dan Asep Saepul (33).
Salah seorang korban, Siti (29) istri dari Dedi, mengaku jika tembok di dapurnya ambruk sekitar pukul 01.00 WIB. Sebelum itu hujan deras turun di kampungnya sejak petang. “Dari jam 10 malam saya sempat denger suara retakan tapi ambruknya baru terjadi sekitar jam satu malam,” kata Siti, warga Kampung Neundeut, RT 01 RW 15, Desa Cicangkanggirang ini.
Menurutnya dapur yang ambruk itu merupakan bangunan tambahan. Sedangkan bangunan rumahnya yang lain tidak ikut ambruk karena berupa rumah panggung dari kayu dan bilik. “Saat kejadian seperti ada gempa karena tanah juga bergetar,” sambungnya.
Kepala Desa Cicangkanggirang Dayat Sukayat menyebutkan kerusakan rumah akibat pergerakan tanah juga terjadi di RW 10 dan 14. Rumah yang rusak berat ada empat, yang rusak ringan ada lima, sedangkan yang terancam itu ada sekitar 40 rumah dan itu terdapat di RW 10, RW 14, dan RW 15.
“Rumah yang rusak-rusak itu dihuni oleh sekitar 30 orang, sedangkan rumah yang terancam terkena bencana susulan ditinggali oleh sekitar 140 orang. Saat ini beberapa keluarga sudah diminta untuk mengungsi sementara ke tempat yang aman karena khawatir rumah mereka akan roboh,” tutur Dayat. (fik)