Rabu, Oktober 16, 2024
BerandaBale JabarAher Tegaskan Tak Ada Konflik Lahan Saat Pengukuran Runway BIJB

Aher Tegaskan Tak Ada Konflik Lahan Saat Pengukuran Runway BIJB

Kericuhan pengukuran lahan runway BIJB Kertajati Majalengka. by ist mongabay
Kericuhan pengukuran lahan runway BIJB Kertajati Majalengka. by ist mongabay

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan angkat bicara terkait adanya kericuhan saat pengukuran lahan untuk landasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kab Majalengka pada (17/11) pekan lalu. Hal ini menurut gubernur bisa membuat salah paham atas kericuhan yang terjadi saat pengukuran. Aher menganggap adanya upaya penggiringan opini yang berbeda dari kondisi sebenarnya.

“Memang ramai di viral sosmed, ya saya kira itu biasa. Namun jangan juga terus disudutkan, seolah-olah yang salah pemerintah dan pemerintah belum bertemu dengan warga. Ini pemahaman yang salah. Sejak 2013 melalui Badan Pengelolaan Aset dan Barang Provinsi Jabar sudah dilakukan berkali-kali pertemuan soal bandara di Majalengka tersebut, dan tak ada masalah,” jelas Aher di Gedung Sate, Jumat (25/11/16).

Aher menambahkan, adanya kericuhan kemarin di lokasi proyek bandara merupakan suatu ekses yang biasa. “Jadi kemarin itu hanya ngukur biasa dan itu sudah disetujui oleh 52 pemilik persil. Bahkan siap diganti untung oleh pemerintah. Namun ada penolakan yang katanya warga petani dari desa setempat, sehingga terjadilah bentrokan dengan petugas yang mengawal pengukuran lahan bagi landasan sepanjang 3.000 meter,” paparnya.

Aher sangat menyesalkan terjadinya bentrokan. Menurutnya kalau pengukuran lahan itu dikawal petugas, hal tersebut karena memang sudah jadi protap di lapangan. “Kalau pengawalan memang protap di lapangan,” jelasnya.

Gubernur menduga para pendemo yang menolak pengukuran diduga bukan berasal dari warga atau petani setempat. “Dugaanya begitu, malah diduga ada yang bukan dari Jabar. Katanya begitu,” ujar Aher.

Untuk saat ini Aher menilai proses pengukuran bagi lahan runway sudah selesai dan tidak akan ada lagi pengukuran. “Ditegaskan, jadi soal lahan Bandara Majalengka itu bukan konflik lahan. Hanya ekses dari pengukuran tanah saja,” paparnya.

Aher mengatakan pemerintah pusat meminta untuk segera menyelesaikan sisa lahan sepanjang 3.000 meter dulu. “Sisanya untuk runway 2.000 meter akan dibahas bersama pemerintah pusat,” pungkasnya.

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

spot_img