LEMBANG – Pemkab Bandung Barat bekerjasama dengan Polres Cimahi mengantisipasi kemungkinan adanya permainan spekulan yang memicu kelangkaan barang dan tingginya harga kebutuhan pokok menjelang bulan puasa tahun ini.
Bupati Bandung Barat Abubakar mengatakan sudah jadi tradisi saat mau puasa atau munggahan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) merangkak naik.
Padahal suplai barang banyak, namun karena permintaaan tinggi, jadinya harga ikut melambung. Hal itulah yang kerap dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk meraup keuntungan tidak wajar dengan cara menimbun barang.
“Mengantisipasi hal tesebut kami bekerja sama dengan Polres Cimahi untuk menindak para spekulan harga. Sebab jika sampai terjadi penimbunan itu sudah ranah hukum,” tandas bupati di Lembang.
Meskip sejauh ini pihaknya belum pernah menemukan adanya spekulan harga atau penimbun barang-barang kepokmas, namun langkah antisipasi diperlukan untuk menutup celah bagi pihak-pihak tertentu yang menimbun barang dengan tujuan harga komoditi tertentu naik di atas kewajaran.
Abu mengaku pihaknya pun sudah memanggil kepala SKPD terkait untuk persiapan puasa. Terutama dalam mengantisipasi gejolak harga dan ketersediaan barang. Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) maupun Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) mengklaim stok barang banyak.
“Stok daging dan kebutuhan pokok lainnya menjelang puasa hingga lebaran nanti aman. Tinggal masyarakat diberi sosialisasi tentang daging sehat dan halal agar menjelang puasa tidak tertipu oleh kemungkinan adanya perdagangan daging celeng,” tandas Abu. [fik]