BANDUNG – Komitmen Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapa) Kota Bandung untuk mendukung terwujudnya Bandung sebagai Smart City melalui visi terwujudnya pertanian dan ketahanan yang tangguh dan unggul, mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak.
Sekretaris Dispertapa Kota Bandung, Ikhsani Sadikin menyebutkan, beberapa program yang mendapatkan apresiasi diantaranyaurban farming yang mendapatkan tanggapan positif bukan hanya dari Wali Kota Bandung, tapi juga dari berbagai kota dan kabupaten lainnya.
“Selain urban farming, yang mendapatkan apresiasi adalah program raskin gratis, di mana Kota Bandung menjadi kota yang pertama yang menggratiskan raskin sampai ke titik bagi, dan mendapatkan Raskin Award di tahun 2014,” ungkap Ikhsani saat Bandung Menjawab di Ruang Media Balaikota, Selasa (8/3/16).
Lebih lanjut dikatakan Ikhsan, berbagai program kerja lain yang akan dikerjakan Dispertapa di tahun 2016 adalah menata Jl. Riau sampai Ahmad Yani, meningkatkan budidaya dengan screen house, meningkatkan wirausaha baru melalui urban farming, dan melaksanakan secara rutin vaksinasi, desinfeksi dan depopulasi bila ada kasus kejadian zoonosa (penyakit hewan yang menular dan membahayakan manusia).
“Tahun ini kami akan menata Jalan Riau sampai Ahmad Yani dengan meletakkan tanaman Kastuba atau poinsettia di pot bambu yang digantungkan di pohon. Kami mengamati, meniru dan memodifikasi dari salah satu kota di Thailand. Untuk sekarang baru 200 titik pohon yang dikerjakan,” kata dia.
Selain itu, lanjut Ikhsan, tahun 2015 sudah ada 9 kecamatan yang telah membudidayakan tanaman dengan screen house dengan target tahun ini terdapat 6 kecamatan tambahan. “Kami juga mengadakan pelatihan-pelatihan terkait urban farming dengan target menciptakan 660 wirausaha baru. Sedangkan untuk pelaksanaan vaksinasi, desinfeksi dan depopulasi tahun ini ditargetkan 8 kasus yang diminimalkan,” urainya.
Terkait kasus seperti beras klorin, apel beracun, peredaran daging celeng dan flu burung, Ikhsan menyatakan di Kota Bandung tidak ditemukan kasus-kasus tersebut. Ia juga menyampaikan bila ditemukan kasus seperti itu, Dispertapa telah membentuk tim khusus. Penindakan lebih lanjut nantinya akan dilakukan oleh pihak kepolisian dan kejaksaan.
“Alhamdulillah, di Kota Bandung hampir nihil kasus-kasus terkait makanan yang beracun maupun penyakit hewan yang menular manusia. Kami membentuk tim khusus atau URC (unit reaksi cepat) yang ketika nantinya bila ada kasus, tim khusus tersebut akan bergerak langsung ke tempat kejadian. Kami juga membentuk tim khusus bersama Dinkes, Diskominfo dan kepolisian guna melakukan pemantauan dan pengecekan di lapangan,” kata Ikhsan.