BANDUNG BARAT – Kementerian Sosial beri bantuan sosial ke Kabupaten Bandung Barat (KBB) senilai Rp 197 miliar yang diberikan langsung Mensos Khofifah Indar Parawansa kepada sejumlah ibu rumah tangga di KBB.
Khofifah mengatakan total dana tersebut dibagi ke sejumlah kalangan yang membutuhkan, mulai dari ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, kalangan lanjut usia, hingga penerima beras sejahtera.
“Ada bantuan tetap pada hari ini. Cair hari ini juga. Jumlah besarannya Rp 500 ribu,” sebut Mensos di Kantor Pemkab Bandung Barat, Selasa (19/4/16).
Total dana yang diterima para ibu rumah tangga yang tergabung dalam Program Keluarga Harapan (PKH), yakni sebesar Rp 83 miliar, dengan jumlah penerima sebanyak 43 ribu orang.
Sedangkan bantuan untuk penyandang disabilitas mencapai Rp 284 juta dengan jumlah penerima sebanyak 79 orang. Bantuan untuk kalangan lansia sebesar Rp 235 juta dengan total penerima 98 orang.
“Untuk raskin, kita kucurkan Rp 113 miliar dengan total penerima di KBB ini sebanyak 86 ribu orang,” imbuhnya. Tak hanya itu, KBB juga memperoleh bantuan hibah dalam negeri dengan total Rp 100 juta.
Khofifah berpesan agar para ibu rumah tangga penerima PKH tidak menggunakan uang PKH untuk membeli pulsa atau bahkan beli rokok.
“Saya sudah pesan, uang PKH ini jangan untuk beli pulsa. Ini untuk sekolah anaknya. Ini juga untuk gizi bayinya. Jangan dipakai suaminya untuk beli rokok,” tuturnya.
Khofifah menjelaskan, total anggaran untuk PKH pada 2016 ini mencapai Rp 9,98 triliun. Pencairannya dilakukan bertahap, yakni empat kali dalam setahun. “Nah, ini cair yang tahap pertama, Rp 3,19 triliun,” sebutnya.
Pada tahap pertama ini pihaknya baru menjangkau total 3,5 juta Keluarga Sangat Miskin (KSM). Pada Juni mendatang, akan ada tambahan penerima program tersebut dari kalangan KSM sebanyak 2,5 juta keluarga. “Berarti di Juni nanti akan menjadi 6 juta KSM,” kata dia.
Ibu yang sedang hamil atau yang memiliki balita, itu akan menerima Rp 1,2 juta per tahun dengan empat kali pencairan. Artinya, sekali terima, tiap orang bakal memperoleh Rp 300 ribu. “Jadi bukan semua ibu yang punya balita itu dapat Rp 1,2 juta,” terangnya.
Bagi ibu yang mempunyai anak yang duduk di bangku SMA dan sederajat, itu akan menerima Rp 1 juta dalam setahun juga dengan empat kali pencairan. “Berarti sekali dapat itu kan Rp 250 ribu. Kalau enggak punya anak seperti itu berarti dia enggak dapat benefit ini,” jelas dia.
Penerima program PKH ini juga akan memperoleh bantuan tetap dengan besaran Rp 500 ribu per jiwa. Dana ini diperuntukan bagi seluruh ibu, baik itu yang memiliki anak SD, SMP ataupun SMA. “Hari ini mereka terima bantuan tetap Rp 500 ribu,” ujar dia.
Kemensos juga memberikan bantuan kepada kalangan lanjut usia (lansia) dan kurang mampu, yakni yang usianya lebih dari 70 tahun. Kalangan yang menerimanya secara nasional mencapai 125 ribu orang.
Tiap lansia ini akan mendapatkan Rp 200 ribu per bulan yang diakumulasikan selama setahun. Pencairan dana tersebut tiga kali dalam satu tahun.
Sedangkan untuk penyandang disabilitas berat, juga akan menerima bantuan sosial tersebut. Total penerimanya yaitu 163 ribu orang. Tiap penyandang akan menerima Rp 300 ribu per bulan, dengan pencairan tiga kali dalam setahun. “Total maksimum (dana PKH) ini sebesar 3,7 juta per tahun untuk tiap orang,” kata dia.
Bupati Bandung Barat Abubakar mengatakan PKH yang diberikan oleh pemerintah pusat tentu akan memberikan dampak positif bagi keluarga di KBB. Dana tersebut memberikan stimulus kepada para ibu untuk mensejahterakan anak-anaknya.
Abubakar juga mengakui, saat ini 15% dari total penduduk di KBB masih tergolong miskin sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah. “Keberadaan program ini semoga bisa dirasakan masyarakat, agar kemiskinan bisa terentaskan,” ucap Abu.