CICALENGKA, Balebandung.com – Anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi PDI Perjuangan Mochammad Luthfi Hafiyyan meninjau lokasi kebakaran sembilan rumah warga di Kampung Babakan DKA, RT 02/RW 14 Desa Cikuya Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Senin (31/8/2020).
Luthfi didampingi jajaran Pengurus Anan Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Cicalengka juga menyalurkan bantuan bantuan berupa beras dan mie instan untuk warga korban kebakaran yang diterima secara simbolis oleh perwakilan warga, Ketua RW dan Kepala Desa Cikuya.
Kebakaran yang menimpa sembilan rumah warga pada Kamis (27/8) malam lalu itu meratakan rumah warga dengan tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah yang menimpa 13 kepala keluarga dan 47 jiwa ini. Hanya saja sudah tidak bersisa sama sekali barang atau perabotan rumah milik warga, termasuk pakaian.
“Saya turut prihatin dan berempati akan musibah kebakaran yang menimpa sembilan rumah warga ini. Mudah-mudahan warga yang terkena musibah diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini,” kata Luthfi di sela kunjungannya.
Luthfi mengaku saat kebakaran terjadi dirinya sedang bertugas ke luar daerah, sehingga kali baru menyempatkan diri untuk mengunjungi warga yang terkena musibah dan menyampaikan keprihatinannya.
“Saya juga menyampaikan sumbangan berupa sembako, berupa beras dan mie instan. Ini ikhlas membantu dan semoga bisa meringankan beban keluarga korban kebakaran, apalagi sampai tiga rumah warga yang terkena musibah kebakaran ini,” ucapnya.
Luthfi berharap bantuannya tersebut dapat mengetuk pintu hati pihak lainnya untuk turut membantu meringankan korban kebakaran.
Ketua RW 14 Desa Cikuya Anton Amiruddin mengatakan hingga kini bantuan terus mengalir dari berbagai pihak. Selain dari masyarakat sekitar, kata Anton, bantuan juga datang dari jajaran Muspika Cicalengka, Polresta Bandung, anggota DPRD Kabupaten Bandung, ormas dan LSM, juga salah satu calon bupati.
“Dari banyaknya bantuan yang datang, untung pangan diperkirakan bisa mencukup bagi kebutuhan warga korban. Hanya saja untuk sarana menginap, toilet, perakatan mandi, perabotan dapur, alat sembahyang, warga korban masih membutuhkan,” kata Anton.
Untuk menginat warga korban, imbuh Anton, untuk sementara mereka numpang menginap ke tetangga terdekat. Menurutnya lahan dan bangunan yang terbakar itu milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan sebagian warga yang tinggal di sembilan rumah itu adalah pensiunan PT KAI.
“Jadi, apakah akan dibangun lagi rumahnya, itu kewenangan PT KAI, karena lahan dan bangunannya milik PT KAI. Meski demikian nanti kami akan bermusyawarah antara warga dan PT KAI untuk mencarikan solusinya,” jelas Anton.***