SUMURBANDUNG – Kota Bandung makin sigap dalam mempersiapkan Program Magrib Mengaji. Program yang akan segera diluncurkan dalam waktu dekat ini diharapkan tidak hanya akan mengajari anak untuk mendalami ilmu agama, tapi juga pendidikan akhlak.
Hal tersebut disampaikan Walikota Bandung Ridwan Kamil, dalam Rapat Pimpinan (Rapim) bersama seluruh pimpinan SKPD dan Aparatur Kewilayahan di Ruang Tengah Balaikota Bandung, Senin (11/4).
“Saya titip komposisinya 80% mengaji, 20% pendidikan akhlak,” pesan Ridwan kepada Kabag Kesra selaku penanggungjawab penyusunan kurikulum Magrib Mengaji.
Bagi Emil, indikator keberhasilan program Magrib Mengaji ini adalah tidak ada anak-anak usia sekolah yang masih berada di luar pada waktu magrib. Perlu ada tindakan penegakan aturan pula khusus untuk program ini.
“Indikatornya hanya satu, Bapak Ibu, tidak ada anak-anak yang keluyuran selama satu jam itu,” sebut walikota pada peserta Rapim. “Kita akan mencoba mengurangi hal-hal negatif dari lingkungan terdekat dulu,” tambahnya.
Kabag Kesra Kota Bandung Tatang Muchtar mengaku pihaknya telah menyusun kurikulum sederhana yang akan diaplikasikan pada program ini. Terdapat tiga pelajaran utama dalam kurikulum Magrib Mengaji, yakni pelajaran baca tulis Al-Quran, hafalan surat-surat pendek, dan ceramah keagamaan. Kurikulum ini dibuat sederhana berdasarkan masukan dari masyarakat agar ke depannya dapat lebih dikembangkan oleh masyarakat sendiri. “Banyak metodologi di masyarakat terkait dengan pengajaran mengaji untuk anak ini,” tutur Tatang.
Saat ini terdapat 2.000 guru mengaji yang sudah terdaftar yang terdiri dari 1.400 guru yang sudah mengajar dan 600 guru relawan. Tatang mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan UIN Sunan Gunung Djati dan MUI. Program ini dipastikan siap diluncurkan dalam waktu dekat.