CIMAHI, Balebandung.com – Sejumlah warga Kota Cimahi mendatangi Kantor PLN Cabang Kota Cimahi, untuk klarifikasi atas denda Rp10 juta rupiah yang dijatuhkan kepada mereka.
Salah seorang konsumen PLN yang datang, Ny Mirna Marlianti, mengaku keberatan dan merasa tidak bersalah atas temuan PLN di meteran listriknya.
Ceritanya, petugas PLN melakukan pengecekan meteran listrik di rumah Mirna, dan petugas menemukan instalasi yang tidak sesuai standar.
Namun Mirna mengaku alat yang dipasang dalam KWH meter tersebut dipasang oleh pihak PLN, saat Mirna mengajukan penambahan daya pada tahun 2017 silam.
“Tahun 2017, kami mengajukan penambahan daya secara resmi ke PLN dan tercatat di web PLN. Pada saat itu datanglah petugas PLN dan menawarkan alat penghemat daya,” ungkap Mirna usai mendatangi PLN Cimahi, Selasa, (17/3/2020).
Waktu itu Mirna mengaku sempat menolak untuk dipasang alat tambahan karena hawatir bermasalah di kemudian hari. Namun petugas PLN yang belakangan diketahui dari suatu vendor tersebut terus membujuk sambil mengatakan alat tersebut aman dan legal.
“Kami sudah coba menolak juga sebelumnya. Tapi perugasnya mengatakan ini aman dan legal. Bukan mencuri listrik. Kami pun membayar Rrp500.000 untuk pemasangan alat tersebut,” tutur Mirna.
Menurut hasil klarifiksi Mirna, pihak PLN mengakui yang memasang alat tersebut adalah vendor kerjasama PLN. Tetapi pihak PLN membantah bahwa tidak ada perjanjian dengan vendor tersebut untuk memasang alat tambahan. PLN juga berkilah yang memasang alat tambahan tersebut hanyalah oknum.
“Tapi tetap sahja saya harus membayar denda Rp 10.750.000. Jika tidak membayar, listrik rumah saya akan diputus,” beber Mirna.
“Jelas kami sangat keberatan karena kami tidak melakukan perubahan pada alat meteran. Tidak mengotak atik apapun. Kami juga awam soal listrik dan itu ditawarkan oleh orang yang mengaku representatif dari PLN itu sendiri,” imbuh Mirna.
Setelah mendatangi PLN, Mirna mengaku ia sendiri baru mengetahui banyak pelanggan lain yang mengalami kasus serupa. Sementara itu pihak PLN sendiri belum bersedia dikonfirmasi wartawan. ***