PADALARANG – Ratusan pedagang Pasar Tagog Padalarang meminta kejelasan Pemkab Bandung Barat (KBB) terkait rencana pembangunan pasar pasca terbakar pada 10 Maret 2016. Hingga kini pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) belum terlihat tanda-tanda akan memulai rencana pembangunannya.
“Para pedagang di siini meminta kejelasan kapan pasar ini akan dibangun lagi karena sudah beberapa kali musyawarah tapi hasilnya belum jelas,” ungkap Nandang (45), salah seorang pedagang.
Menurutnya sudah lebih dari tiga bulan pedagang menunggu kepastian terkait rencana tersebut karena pedagang pun menginginkan kembali berjualan secara normal seperti dulu, tidak seperti saat ini divmana ada sebagian pedagang yang terpaksa harus berjualan di pinggir jalan.
Jangan sampai pemerintah tidak memperdulikan nasib para pedagang mengingat bagi pedagang ini jadi ladang usaha satu-satunya untuk menghidupi keluarga. Pedagang merasa tidak cukup hanya dengan membangun kios-kios sementara dari kayu, karena hal itu tidak membuat pedagang dan konsumen nyaman.
“Kalau kondisinya seperti ini pasar tampak kumuh dan seperti tidak terawat. Bukan tidka mungkin lama kelamaan konsumen pun akan mencari pasar lain yang lebih nyaman dan bersih,” keluhnya.
Apalagi, kata dia, nantinya pedagang harus membayar biaya sewa kios baru yang dinilainya harganya cukup mahal. Untuk itu pemerintah daerah diharapkan segera memberikan kepastian kapan pasar akan dibangun agar pedagang menjadi tenang dan tidak harap-harap cemas. “Semoga saja akan ada segera kepastiannya karena kami sudah bosan menunggu dalam ketidakpatian,” ucapnya.
Seperti diketahui kebakaran di pasar ini menghanguskan sekitar 200 kios lebih pada 10 Maret 2016 tengah malam. Pasar ini memiliki luas lahan 5.073 meter persegi dengan total pedagang sebanyak 1.354 orang. Sedangkan untuk luas terminal milik Dishub KBB yang dijadikan pasar sebesar 1.522 meter persegi, dengan pedagang sebanyak 182 orang. [fik]