SOREANG – Memasuki tahun kelima berjalannya Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan telah melaksanakan berbagai macam dinamika dalam pelaksanaannya.
BPJS Kesehatan telah menfokuskan sustainabilitas keuangan, untuk menjamin keberlangsungan program JKN-KIS menuju cakupan semesta, salah satunya menjalin kemitraan dengan kader JKN-KIS yang bertugas secara khusus untuk membina peserta JKN-KIS, agar lebih sadar akan jaminan kesehatan dan pembayaran iuran.
Salah seorang kader JKN KIS, Lilis Neni Astini (45), warga Kampung Coblong Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, sudah lama menjadi kader dan menjalin kemitraan dengan BPJS Kesehatan Cabang Soreang. Lilis merupakan salah satu contoh kader JKN yang berprestasi dari Kantor Cabang Soreang. Wanita ulet ini berhasil meraih predikat Kader JKN Terbaik di tahun 2018.
Lilis selalu siap berbagi pengalamannya kepada rekan-rekan sesama kader JKN-KIS yang baru saja bergabung pada saat kegiatan pembinaan kader JKN-KIS BPJS Kesehatan Cabang Soreang dalam sesi Best Practice Sharing (BPS).
Selain itu, Lilis berkesempatan untuk tampil sebagai pendamping narasumber pada acara Talkshow Radio Kandaga Kabupaten Bandung bersama narasumber utama BPJS Kesehatan, Riema Nurhayati Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Soreang, untuk memperkenalkan Program Kader JKN-KIS kepada masyarakat. Pada acara yang digelar di Soreang, Rabu (5/9/18) lalu itu, Lilis menjelaskan tentang kader JKN-KIS termasuk tugas dan aktifitasnya.
“Kader JKN-KIS merupakan mitra BPJS Kesehatan. Jadi BPJS Kesehatan merekrut orang dengan klasifikasi tertentu, kemudian mendapat pelatihan singkat tentang program JKN. Tugas Kami sebagai kader cukup beragam antara lain mewakili BPJS Kesehatan untuk mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada masyarakat di sekitar. Kami juga wajib mengedukasi masyarakat misalnya mengingatkan pembayaran iuran, informasi tentang prosedur layanan kesehatan dan lain sebagainya,” jelas Lilis saat on air.
Selain itu juga banyak perbincangan seputar pengalaman Lilis sebagai Kader JKN-KIS di wilayah binaannya di Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu. Lilis pernah mengalami berbagai pengalaman suka dan duka sebagai kader JKN-KIS pada saat kunjungan ke rumah warga, dari penolakan rumah ke rumah sampai pernah diacuhkan.
Tapi berkat tekad yang kuat dan hati yang ikhlas demi mensukseskan Program JKN-KIS, akhirnya warga pun lambat laun menyadari pentingnya jaminan kesehatan bagi keluarganya.
Dengan adanya kader JKN KIS ini diharapkan kesinambungan pelaksanaan program JKN-KIS dapat terjaga, dan upaya pemerintah dalam menyediakan akses pelayanan kesehatan dan memberikan jaminan pembiayaan pelayanan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia dapat terlaksana dengan baik.***