LEMBANG – Para wisatawan dari berbagai daerah sudah meninggalkan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat di akhir musim liburan, yang berdampak arus lalu lintas berangsur normal, Minggu (8/5/16).
Kepadatan arus lalu lintas hanya terjadi sampai gerbang lokasi wisata dan rumah makan saja. Wisatawan yang datang juga rata-rata merupakan warga lokal Bandung. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan dua hari lalu saat ribuan kendaraan menuju Lembang maupun Kota Bandung harus mengantri panjang sampai puluhan kilometer dan baru terurai hampir tengah malam.
Kapolres Cimahi, AKBP Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, kepadatan arus lalu lintas di kawasan Lembang mengalami penurunan hingga 50% karena sebagian wisatawan luar kota ada yang sudah pulang ke daerah asal. Walau kepadatan kendaraan sudah jauh berkurangan, kata kapolres, tapi kepolisian tetap melakukan pengamanan arus lalu lintas hingga musim libur panjang berakhir. Bahkan, polisi menambah pengamanan di beberapa titik yang biasa mengalami kepadatan di Lembang.
Sementara itu petugas kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) KBB mulai melakukan penyisiaran sampah setelah musim liburan panjang di kawasan Lembang, Minggu (8/5). Sasaran penyisiran sampah terutama di jalur-jalur protokol yang dikerjakan oleh sekitar 22 orang petugas. Jenis sampah yang dipungut didominasi plastik bekas makanan ringan dan botol minuman plastik.
Petugas terpaksa bekerja lembur karena membersihkan sampah pada malam hari bisa lebih mudah diambil. Beda dengan di siang atau sore hari, sebab meski sudah dibersihkan namun tetap saja sampah kembali berserakan di jalan.
“Kita terkendala dengan kemacetan di jalan raya. Walau sudah dibersihkan tapi tetap saja sampah ada lagi, jadi saya kira sampah lebih mudah dibersihkan pada malam hari “ucap Sahria, Kordinator UPT Kebersihan Wilayah Lembang.
Dia mengatakan, petugas diturunkan selama empat hari atau sejak masuk libur panjang sampai masa liburan berakhir. “Kita standby, hari Minggu petugas tetap piket agar Lembang terbebas dari sampah, “ungkapnya.
Mengenai volume, ada peningkatan sekitar 30% dari hari libur biasa. Penambahan volume sampah tidak hanya terjadi di ruas jalan protokol, namun juga di perhotelan dan lokasi objek wisata. Di hari biasa, dia menyebut sampah yang diangkut bisa mencapai 20 ton per hari. Namun pada masa liburan, sampah yang diangkut mencapai 23 ton per hari.
“Justru yang banyak sampah itu sekarang di hotel atau penginapan dan lokasi wisata. Peningkatannya bisa mencapai 100 persen,” sebutnya.
Dalam mendukung kegiatan bersih-bersih sampah ini, pihaknya mengerahkan satu unit armada penyisir sampah, dua motor roda tiga dan truk pengangkut sampah. “Setelah semua sampah terkumpul kemudian kami angkut ke TPA Sarimukti, “kata Sahria.
Hal serupa dialami Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi. Namun Cimahi tak terlalu khawatir dengan adanya lonjakan volume sampah saat libur panjang. Sebab DKP sudah menyiagakan petugas selama 24 jam untuk menjaga kebersihan kota.
Kepala DKP Kota Cimahi, Aris Permono menyatakan, seperti biasanya lonjakan sampah pada saat libur panjang pasti akan terjadi. Apalagi, kali ini libur panjang berlangsung selama empat hari. “Pasti ada, tapi kita ga sampai cemas karena ada petugas lapangan yang siap dikerahkan selama 24 jam non stop, “kata Aris.
Dalam sehari, menurut Aris, satu orang warga Cimahi bisa menghasilkan dua kilo sampah. Jika dihitung total, maka sampah pada musim liburan bisa mencapai sekitar 11 ton/hari.
“Tiap hari sampah dikirim ke TPA Sarimukti. Jadi masyarakat tak perlu khawatir ada penumpukan sampah yang dapat mengganggu keindahan kota,” ujarnya. Penumpukan sampah terjadi di lokasi yang ramai dipadati warga seperti alun-alun, sekitar Pemkot Cimahi, sepanjang Jalan Gandawijaya dan pasar tradisional.
Dia mengatakan, peningkatan volume sampah bisa terjadi karena ada warga luar Cimahi yang berkunjung ke sanak saudaranya ke Cimahi, “Menurut saya, penanganan sampah akan sangat gampang kalau kalau masyarakat mau membuang sampah pada tempatnya. Bila itu sudah dilakukan dengan sadar, tugas kita hanya tinggal ngangkut ke TPA, “bebernya.
Penanganan sampah, lanjut Aris, tidak hanya jadi tugas pemerintah atau petugas kebersihan semata melainkan juga perlu melibatkan masyarakat. Tapi kenyataannya, masyarakat lupa atau seolah tidak sadar kalau sudah membuang sampah di sembarang tempat.
Oleh karena itu, ke depannya pihaknya akan memberlakukan tangkap tangan bagi yang kedapatan membuang sampah sembarang dengan memberikan sanksi yang dapat membuat jera pelakunya. “Nanti kita berlakukan, tinggal tunggu waktu yang tepat saja,” tandas Aris. [mpur]