Jumat, Desember 8, 2023
BerandaBale BandungWalatra Inisiasi Tanam 5.000 Pohon di Kawasan SPAM Gambung

Walatra Inisiasi Tanam 5.000 Pohon di Kawasan SPAM Gambung

Dewan Pembina Walatra Eyang Memet saat memantau lokasi Rancacangkuang yang sudah beralih fungsi dan gundul, Selasa (26/12/17). Rancacangkuang akan dijadikan bendungan untuk SPAM Gambung di kawasan PPTK Gambung Desa Mekarsari Kec Pasirjambu Kab Bandung. by ist
Dewan Pembina Walatra Eyang Memet saat memantau lokasi Rancacangkuang yang sudah beralih fungsi dan gundul, Selasa (26/12/17). Rancacangkuang akan dijadikan bendungan untuk SPAM Gambung di kawasan PPTK Gambung Desa Mekarsari Kec Pasirjambu Kab Bandung. by ist

PASIRJAMBU – Aktivis lingkungan Wana Lestari Anak Nusantara (Walatra) bersama para wartawan Kabupaten Bandung berencana menanam 5.000 pohon berbagai jenis, di Rancacangkuang yang merupakan kawasan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.

Penanaman pohon bertujuan menjaga kawasan resapan air sekaligus melindungi alih fungsi hutan dari dari pola pertanian monokultural. Kini di kawasan itu mulai nampak alih komoditas dari semula perkebunan teh dan tanaman keras lainnya, menjadi tanaman palawija seperti kentang, tomat dan sayuran lainnya.

Padahal, kawasan tersebut sejatinya akan dijadikan lokasi Dam/bendung untuk Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Gambung milik PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

Dewan Pembina Walatra Eyang Memet mengatakan, keseimbangan siklus hidrologi pada daerah aliran sungai, seperti pada hulu Sungai Cisondari yang akan dijadikan Dam SPAM Gambung diperlukan untuk menjaga lingkungan sekitar agar bisa menjaga resapan air secara berkesinambungan.

Oleh karena itu, pihaknya bersama para wartawan Kabupaten Bandung akan melakukan penanaman ribuan pohon. Hal ini menurutnya sangat penting untuk menjaga ketersediaan air dan mengurangi erosi yang bisa menimbulkan bencana longsor.

“Prinsipnya kami sangat peduli kawasan hutan yang menjadi sumber serapan air, dan kawasan perkebunan yang beralih fungsi menjadi holtihultura. Apalagi wilayah ini akan dijadikan Dam untuk SPAM. Dengan melakukan penanaman pohon tanaman konservasi, wilayah penyangga air di hulu Sungai Cisondarai ini dapat menjaga resapan air dan melindungi alih pungsi di kawasan PPTK dengan baik,” terang Eyang Memet kepada wartawan, saat memantau lokasi yang akan dijadikan bendungan untuk SPAM Gambung di Rancacangkuang Gambung Pasirjambu, Selasa (27/12/17).

Menurut Eyang, rencana penanaman pohon di kawasan PPTK Gambung, murni bentuk kepedulian dari Walatra sebagai pegiat lingkungan dan wartawan yang selama ini concern terhadap isu lingkungan di Kabupaten Bandung.

Selain melibatkan wartawan, imbuh Eyang, pihaknya juga melibatkan masyarakat yang peduli dan siap untuk menjaga lingkungan. Masyarakat yang dilibatkan pun bukan berasal dari kalangan elit, melainkan masyarakat umum seperti tukang ojek, sopir angkot, buruh tani, para pedagang kaki lima dan lainnya.

“Sinergitas semua pihak sangat penting untuk membangun kerja sama lintas sektoral antara pegiat lingkungan, masyarakat dan rekan-rekan wartawan yang wilayah kerjanya berada di Kabupaten Bandung. Jadi, masyarakat dilibatkan untuk mendukung konservasi air dan ekosistem di wilayah Sungai Cisondari khususnya umumnya Sungai Citarum dan semua anak-anak sungai,”ujarnya.

Eyang Memet menjelaskan, ke-5.000 bibit pohon ini sudah disiapkan untuk ditanam di lahan sekitar kawasan Rancacangkuang, meliputi berbagai tanaman konservasi, seperti tanaman jenis rasamala, puspa, huru, baros, suren, manglid, soksi, gemelina.

Penanaman pohon di area bendung Sungai Cisondari, kata dia, dipilih karena wilayah tersebut akan dijadikan bendungan SPAM Gambung, sehingga kawasan serapan airnya harus dijaga dan dilindungi.

“Penanaman pohon ini fungsinya untuk konservasi air, kemudian menjadi tanaman tangkapan air sekaligus menjadi sumber oksigen. Soalnya, kerusakan di kawasan Bandung selatan sudah cukup tinggi, termasuk di sekitar sini. Katanya air di Sungai Cisondari ini akan dimanfaatkan untuk SPAM, sehingga kawasan serapannya harus dijaga karena dikhawatirkan bisa mengganggu pada penyediaan air baku, bagi warga pelaku pertanian, peternakan, dan perikanan di sepanjang Sungai Cisondari,” paparnya.

Salah seorang wartawan Kabupaten Bandung, RD Dani R Nugraha, menyambut baik rencana penggiat lingkungan Walatra bersama wartawan Kabupaten Bandung untuk menanam pohon di kawasan PPTK Gambung, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

“Kami sangat tertarik dan antusias dengan gagasan Eyang Memet dalam upaya dan perjuangan beliau melestarikan lingkungan. Sehingga, ketika beliau mengajak kami untuk bersama-sama bergerak menyelamatkan lingkungan, ini menjadi suatu kehormatan dan penghargaan yang luar biasa dari seorang senior pegiat lingkungan kepada kami wartawan di Kabupaten Bandung,” kata Dani.

Dikatakan Dani, berdasarkan hasil musyawarah bersama para pegiat lingkungan Walatra, penanam 5.000 pohon akan dilakukan mulai pekan depan oleh Walatra bersama masyarakat sekitar dan puncak kegiatan penanaman akan dilakukan pada Hari Pers Nasional 9 Februari 2018.

“Persiapan dan tata cara penanam akan dilakukan bersama penggiat lingkungan Walatra mulai pekan depan. Nah, puncaknya nanti pada HPN 9 Februari 2018. Kegiatan ini melibatkan semua wartawan di Kabupaten Bandung, tanpa melihat organisi profesi apapun juga. Jadi, siapapun insan pers yang memiliki tujuan dan kepeduljan yang sama, dengan senang hati kami persilahkan untuk bergabung,” ujarnya.

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI