SORENG, Balebandung.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengeluarkan peringatan dini bencana pada bulan Maret 2025. Peringatan dikeluarkan menyusul diterimanya Surat Edaran dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang Peringatan Dini Cuaca di Daerah Rawan Longsor.
BPBD Kabupaten Bandung juga turut menjalankan peta wilayah potensi gerakan tanah di Provinsi Jawa Barat bulan Februari 2025 yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Sehubungan dengan hal tersebut, dihimbau untuk menyiapkan langkah-langkah pengurangan risiko bencana dan upaya kesiapsiagaan, guna mengantisipasi dampak bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, gerakan tanah (longsor) serta angin kencang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Kamis (20/3/2025) malam.
Terkait dengan peringatan dini bencana itu, Uka Suska mengatakan sejumlah pihak harus meningkatkan kegiatan sosialisasi, edukasi dan mitigasi kepada masyarakat. Antara lain terkait upaya mitigasi gempa bumi, pencegahan banjir, pencegahan kekeringan, gerakan tanah (longsor dan angin kencang, baik secara tatap muka maupun melalui media elektronik/media sosial.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dengan mempelajari dan memahami tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan ketika gempa bumi terjadi.
“Kepada masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem), seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya,” kata Uka.
BPBD juga mengingatkan masyarakat waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).
“Waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup. Menghindari pohon dan tiang listrik atau sesuatu yang tinggi lainnya. Menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman, jika sedang berteduh di luar ruangan,” papar Uka.
Pihaknya pun mengimbau kepada warga masyarakat yang berada di perbukitan, kaki gunung dan di lokasi lereng/tebing agar selalu waspada, dikhawatirkan terjadi potensi bencana gerakantanah (longsor).
Uka Suska menghimbau kepada seluruh camat di wilayah Kabupaten Bandung agar dapat melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini sampai ke tingkat desa/kelurahan dengan tetap mengantisipasi adanya potensi bencana banjir, gerakan tanah (longsor) dan angin kencang pada saat curah hujan di atas normal.***