Bupati Dadang Supriatna Kembali Laksanakan Program Bunga Desa di Ciwidey

oleh -38 Dilihat
oleh
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat melaksanakan program Bunga Desa di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Rabu (3/8/2022)./bb2/bbcom/

CIWIDEY, balebandung.com – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna kembali melaksanakan program Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) ke-10 di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Rabu (3/8/2022).
Pada kegiatan rutin itu, Bupati Bandung menginap di rumah Masri di Kampung Cangkore RW 15 Desa Rawabogo.

Pada rangkaian kegiatan Bunga Desa itu, Bupati Bandung bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lebih dulu melaksanakan pertemuan dengan ratusan warga di Desa Rawabogo tersebut dalam upaya serap aspirasi.

Bupati Dadang Supriatna pun terlihat komunikasi dengan masyarakat setempat dalam berbagai hal, terkait dengan program Pemkab Bandung. Mulai dari program pemberian pinjaman dana bergulir tanpa bunga, insentif guru ngaji, hingga membahas kartu tani si Bedas.

Bupati Bandung pun mengungkapkan jika masyarakat sakit cukup pakai kartu BPJS. “Jika ada pihak rumah sakit yang menyepelekan pasien, warga minta segera lapor kepada saya. Nanti Kepala Rumah Sakitnya, saya hentikan,” tandas Dadang Supriatna di hadapan ratusan warga di Desa Rawabogo.

Bupati Bandung pun menyampaikan program pendidikan yang berkaitan dengan muatan lokal. Mulai dari pendidikan Bahasa Sunda, mengaji dan menghafal Alquran. Lebih penting lagi warga memahami tentang Pancasila, Undnag-Undang Dasar 1945. Menurutnya, melalui program muatan lokal itu, sehingga ada program guru ngaji.

“Salah satu persyaratan yang menerima insentif guru ngaji itu, ustadz yang memiliki kegiatan ngajar ngaji di sekolah. Selama dua jam setiap minggunya, dan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” kata Dadang Supriatna.

Menurutnya, melalui guru ngaji itu, ustadz mendatangi sekolah. “Ini merupakan program Bunga Desa ke-10, dan berharap pelaksanaan program bunga desa ini juga dilaksanakan di 280 desa dan kelurahan,” harapnya.

Ia mengatakan, dengan melaksanakan program Bunga Desa itu, diantaranya untuk memastikan program kartu tani. “Apakah kartu tani si Bedas itu sampai kepada masyarakat? Makanya, saya ingin mendengar langsung dari masyarakat, tidak hanya dari kepala dinas,” ucap Dadang Supriatna.

Baca Juga  140 Kuota Tersedia, Beasiswa Ti Bupati (Besti) Dibuka 15-20 Februari 2025

Bupati Bandung pun mengapresiasi petani milenial yang sudah mengkritisi program kartu tani. Ssbelumnya, petani milenial mengkhawatirkan data yang masuk dalam rencana penerima program kartu tani si Bedas, dimanfaatkan oleh pihak lain untuk kepentingan yang kurang baik.

Bupati pun mengatakan, program kredit bergulir bisa digunakan untuk kelompok usaha bersama, dan dimanfaatkan untuk usaha para pemuda milenial dalam mengembangkan usahanya.

“Teknisnya ada di pihak bank untuk mendapatkan pinjaman dana bergulir tersebut,” katanya.

Bupati Bandung pun langsung menanggapi adanya keluhan warga yang menyatakan ada jalan yang rusak. “Sebagai bentuk nyata ayo kita turun ke lapangan dan langsung kerjakan perbaikan jalan itu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung A Tisna Umaran mengatakan, bahwa kartu tani si Bedas, latar belakang Bupati menggulirkan kartu tani si Bedas adalah janji politik. “Bahwa negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Tisna mengatakan persoalan petani itu krusial di antaranya rugi, selain untung. “Kewenangan Kabupaten Bandung dibatasi, dan Pemkab Bandung tak bisa subsidi dan itu kewenangan pusat,” katanya.

Tisna pun mengajak kepada masyarakat untuk berdiskusi dalam persoalan kartu tani si Bedas. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.