Apalagi diumumkan melalui siaran Radio, warga merasa heran, memangnya siapa yang akan mendengarkannya, apalagi di.Media Sosial, itu jelas sangat tidak profesional.
Seperti dialami Susi, warga Desa Pemekaran Kecamatan Soreang, yang mengaku beberapa waktu lalu, selama tiga hari berturut-turut mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Kami sekeluarga harus meminta air sumur kepada tetangga agar bisa mencuci, menanak nasi, dan untuk minum terpaksa harus membeli air galon mineral,” katanya di lokasi, Kamis (29/7/2021).
Sementara beban tagihannya dikemukakannya, tidak ada potongan sama sekali. Tiga hari itu tetap masuk dalam hitungan dan harus dibayar sesuai dengan tagihan pemakaian.
Di lansir dari media lain (potensi.media), ada pernyataan dari Humas Perumda, sebenarnya masalah penghentian sementara penyaluran air dilakukan melalui Radio dan Medsos. Dan pengumuman itu dilakukan secara continyu.
Bahkan Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Bandung, Toni Permana, beberapa waktu lalu pernah menuturkan, kalau Perumda Air Minum Tirta Raharja semestinya sudah tidak layak lagi menerima bantuan hibah dari Pemkab Bandung.
“Dilihat dari perkembangannya saat ini, Perumda sudah bisa mandiri. Untuk itu sudah sepatutnya berhenti dari ketergantungan hibah,” ujar dia. [Kia].