Software Smart City Bandung Mau Dihibahkan ke Kuching

oleh -38 Dilihat
oleh
Dewan Bandar Kuching Utara Malaysia yang dipimpin Datuk Awing Wahab Awing Julai bertemu Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil membahas Smart City di Pendopo Kota Bandung, Senin (31/10). by Meiwan Humas Pemkot Bandung
Dewan Bandar Kuching Utara Malaysia yang dipimpin Datuk Awing Wahab Awing Julai bertemu Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil membahas Smart City di Pendopo Kota Bandung, Senin (31/10). by Meiwan Humas Pemkot Bandung

BANDUNG – Di mata dunia Kota Bandung sudah jadi trendsetter. Salah satunya di negara Malaysia ketika Dewan Bandar Kuching Utara Malaysia yang dipimpin Datuk Awing Wahab Awing Julai, hari ini mendatangi Kota Bandung dan bertemu langsung dengan Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil untuk membahas Smart City.

“Mereka ingin mempelajari Smart City, karena ingin mengetahui beberapa aplikasi dan pelayanan masyarakat yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung. Sehingga mereka nantinya akan membuat MoU dan meminta beberapa software yang akan dihibahkan ke Kota Kuching Utara di Malaysia,” jelas Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil usai pertemuan di Pendopo Kota Bandung, Senin (31/10/16).

Ridwan menyampaikan, hal itu tidak menjadi masalah, nanti akan konsultasikan dulu kementrian dalam negeri. “Karena kalo ngasih hibah ke kota Indonesia cukup mudah. Tapi kalo ngasih hibah ke kota luar negeri harus ada diskresi dari kementrian. Intinya kan demi kemanusiaan, di mana kita berbuat kebaikan itu ga ada masalah menurut saya,” jelasnya.

Ridwan menambahkan, mereka mengagumi aplikasi yang dimilki Pemkot Bandung seperti antrian online, e-Budgeting, infrastruktur online, Sakip dan media sosial monitoring. “Menurut mereka dengan beberapa aplikasi untuk pelayanan publik, kota Kuching utara semakin maju,” tuturnya.

Emil bilang nantinya juga akan dibuat Little Bandung di Kuching Utara, “Karena ketika saya persentasi mengenai Little Bandung yang ada di Syah Alam dan Petaling mereka menyukainya, sebab Little Bandung sangat menginspirasi untuk wirausaha kreatif,” tuturnya.

Ridwan menyampaikan, selain itu mereka bercerita salah satu perbedaan di sana yaitu wali kotanya ditunjuk. Jadi akuntabilitas kepada warganya tidak setinggi di Bandung. sehingga mereka yang ada di Kuching utara itu sebagaian besar hanya mengikuti alur saja, apresiasi, masukan dan sebagainya kurang,” ujarnya.

Baca Juga  Generasi Muda Harus Waspadai Penularan LGBT Secara Sistematis

Lanjut ia menyampaikan, Kuching utara tidak terlalu sensitif menawarkan seberapa perlunya mengenai software yang dimilki Kota Bandung. “Tapi intinya, saya kepada kota luar negeri yang paling dekat seperti Malaysia akan terus berkesinambungan. Buktinya aja Little Bandung sampai sekarang kan berjalan. Menunjukan bahwa Bandung itu dihargai hingga ke luar negeri,” pungkas Ridwan.

No More Posts Available.

No more pages to load.