Bale Bandung

Sosialisasi Perlindungan Anak, Siapkan SDM Unggul di Masa Depan

×

Sosialisasi Perlindungan Anak, Siapkan SDM Unggul di Masa Depan

Sebarkan artikel ini

SOREANG, Balebandung.com – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk PPA) Kabupaten Bandung menggelar Sosialisasi Perlindungan Anak di Soreang, Selasa 24 Juni 2025.

Kepala Disdalduk PPA Kabupaten Bandung, Muhammad Hairun saat membuka sosiliasi mengatakan, sejalan dengan visi Kabupaten Bandung yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Lebih Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, Sejahtera, Maju dan Berkelanjutan menuju Indonesia Emas, tentunya memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk kesinambungan pembangunan.

“Saya yakin, kita semua sepakat bahwa SDM unggul di masa depan seperti yang kita harapkan harus dipersiapkan secara khusus melalui sebuah strategi sistem yang mampu mendukung terpenuhinya hak-hak anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal,” kata Hairun dalam sambutannya.

Memberikan perlindungan yang maksimal terhadap anak-anak, lanjut Hairun, merupakan investasi bagi masa depan kemajuan bangsa. Perjuangan untuk mewujudkan perlindungan anak, tidak hanya sekadar membutuhkan komitmen dari pihak pemerintah saja, namun juga dibutuhkan peran orang tua sebagai pelindung garda terdepan, pendidik, pihak swasta dan masyarakat luas.

“Cara mendidik anak dengan cinta, kasih sayang, kreativitas dan menganggap bahwa semua anak adalah insan yang unik dapat mencetak anak indonesia yang berkepribadian,” kata Hairun.

Begitu pula kekerasan terhadap anak, tukas Hairun, telah memberikan dampak negatif dan luas tidak hanya terhadap korban, tetapi juga berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak dalam kehidupan satu keluarga.

“Hal ini mengingat kekerasan terhadap anak seringkali terjadi di lingkungan domestik (rumah tangga), di samping terjadi di lingkungan publik/umum atau di suatu komunitas,” ungkapnya.

Kekerasan yang dihadapi anak bukan hanya berupa kekerasan fisik, melainkan juga kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran. Pelaku kekerasan juga bukan hanya orang luar ataupun orang tidak dikenal, namun juga berasal dari lingkungan terdekat kita.

Baca Juga  Yosep Nugraha: Raker PWI Diharapkan Bukan Sekadar Susun Program Organisasi

Pihaknya berharap dengan diadakannya kegiatan sosialisasi perlindungan anak dapat berdampak pada terjalinnya kerja sama yang lebih solid dan masif di berbagai tingkatan. Dari mulai lingkungan terdekat dengan anak yakni, keluarga, lingkungan masyarakat, lembaga masyarakat dan pemerintah untuk menemukan solusi dari permasalahan ini.

“Karena perlu kita sadari bahwa gaungan anti kekerasan dan perlindungan terhadap anak itu dimulai dari diri kita sendiri,” tandas Hairun

Kepala Bidang Perlindungan Anak Disdalduk PPA Kabupaten Bandung, Agustini Saputri menembahkan,
fakta di lapangan menunjukkan berbagai bentuk pelanggaran hak anak masih sering terjadi, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Menurut Agustini, sosialisasi perlindungan anak menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman seluruh elemen masyarakat terhadap pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang anak.

“Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan sistem perlindungan anak yang komprehensif dan berkelanjutan,” kata Agustini.

Peserta sosialisasi terdiri dari pemerintah desa, masyarakat, tokoh agama, dan kader Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Turut hadir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Yayat Sumirat sebagai narasumber. ***

Example 300250