JAKARTA, balebandung.com – Media siber besutan Nahdlatul Ulama (NU), nu.or.id atau NU Online, berhasil meraih AMSI Awards 2025 untuk Kategori Media dengan Inovasi Produk dan Teknologi Terbaik (Product and Tech).
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengumumkan pemenang AMSI Awards pada Malam Puncak Indonesia Digital Conference (IDC) 2025, yang digelar di The Hub Sinar Mas Land Jakarta, Kamis (23/10/2025) malam.
Pemimpin Redaksi NU Online Ivan Aulia Ahsan menegaskan penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh tim serta hasil kolaborasi yang kuat di antara ekosistem media keislaman di Indonesia.
“Sebenarnya hal ini bisa kita dapatkan karena kerja keras semua teman-teman di NU Online dan kerja sama ekosistem media keislaman di Indonesia. Kita tidak berdiri sendiri,” ujar Ivan.
Ia menjelaskan, semangat kolaboratif itu menjadi modal penting bagi NU Online untuk terus berkembang sebagai media dakwah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat muslim di era digital.
Menurutnya, keberhasilan NU Online tidak lepas dari komitmen untuk menghadirkan layanan terbaik bagi umat Islam melalui platform digital yang komprehensif.
“Kita bisa hidup dari kerja sama dan interaksi itu. Kami bisa mengklaim bahwa hal itu karena layanan untuk umat Islam sehari-hari bisa diperoleh di NU Online Super App yang dengan berbagai fitur yang paling lengkap,” jelasnya.
NU Online Super App disebutnya menjadi wujud nyata dari inovasi teknologi yang berorientasi pada pelayanan umat. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat mengakses berita, tata cara ibadah, doa, jadwal shalat, hingga konten edukatif dan inspiratif secara terpadu.
Ivan menilai percepatan arus informasi digital saat ini adalah fenomena yang tidak bisa dihindari. Ia mengungkapkan semua media harus mampu beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan perilaku pembaca yang terus berubah.
“Ya ini sesuatu yang tidak bisa kita tolak. Dan sedang berjalan, dan mau tidak mau semua media dan semua platform harus mengikuti percepatan ini dan memperbaharui dirinya terus-menerus,” ujarnya.
Ivan menegaskan inovasi adalah bentuk adaptasi yang menentukan keberlangsungan hidup media. Ia mengibaratkan inovasi sebagai bagian dari hukum alam yang tidak bisa diabaikan.
“Inovasi itu, ya begini, hukum alam itu menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk survive adalah beradaptasi,” kata dia.
Ivan menegaskan prinsip itu pula yang dipegang teguh oleh NU Online selama lebih dari dua dekade. Hal tersebut membuat media ini tetap bertahan karena terus melakukan pembaruan dan pengembangan sesuai dengan tuntutan zaman.
“NU Online memegang prinsip ini. Jadi, kenapa misalnya NU Online bisa bertahan selama lebih dari 20 tahun ya, selama 22 tahun lebih ya, karena adaptasi yang terus-menerus. Adaptasinya lewat inovasi, beserta fitur-fitur baru dan lain-lain,” pungkasnya.
Inovasi Digital yang Terus Berkembang
Sementara itu, Koordinator Pengembangan NU Online Super App Mahbib Khoiron menjelaskan, keberhasilan NU Online dalam meraih AMSI Awards tidak terlepas dari konsistensi tim dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan terintegrasi.
Pandemi Covid-19 menjadi momentum percepatan transformasi digital bagi NU Online melalui peluncuran NU Online Super App pada Februari 2021.
Aplikasi ini menghadirkan 24 fitur andalan dalam satu platform, mulai dari kalkulator zakat dan waris, jadwal shalat, arah kiblat, tasbih digital, hingga panduan ibadah dan konten berita keislaman. Kelengkapan fitur ini menjadikannya sebagai one-stop Islamic platform yang melayani berbagai kebutuhan umat secara digital.
Inovasi tersebut kemudian diperluas lewat peluncuran Web Qur’an NU Online (quran.nu.or.id) pada Agustus 2022 yang menawarkan tafsir multibahasa, audio murattal dari delapan qari internasional, serta fitur Qur’an Bahasa Isyarat bagi penyandang disabilitas.
Mahbib menambahkan, keberanian untuk terus berinovasi meski dengan sumber daya terbatas adalah bentuk komitmen NU Online terhadap pelayanan umat.
“Yang tersisa bukan sekadar aplikasi, tapi warisan tentang bagaimana media keislaman bisa tetap relevan di era digital tidak menunggu kesempurnaan, tapi terus memperbaiki,” ujarnya.
Ke depan, NU Online tengah mengembangkan fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperluas akses umat terhadap layanan keislaman. Fitur ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan seputar Al-Qur’an, fikih, dan pengetahuan Islam lainnya dengan jawaban yang bersumber langsung dari konten NU Online.
“Karena ini menyangkut sanad keilmuan, tentu pengembangannya dilakukan hati-hati, bertahap, dan tetap berkonsultasi dengan para kiai,” tandas Mahbib Khoiron.***













