
BANDUNG – Sebagai bentuk rasa empati kepada penyandang disabilitas tunanetra, Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi melakukan aksi jalan santai bersama penyandang tunanetra dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Meski perjalanan dengan mata tertutup ini dilakukan tidak terlalu jauh, Ineu merasakan para tunanetra memiliki kelebihan sebab walau hanya kegelapan yang dirasakan, tapi mereka memiliki perasaan yang tajam sehingga mampu melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan baik.
“Tadi saya sendiri ikut merasakan ya, dan ternyata berjalan dengan mata tertutup itu sangat sulit,” ungkap Ineu saat pembukaan jalan santai penyandang tunanetra di Gedung Wiyataguna Jalan Padjajaran, Bandung, Rabu (7/12/16).
Menurutnya, menjadi peserta jalan santai dengan relly tongkat ini jadi pengalaman pertamanya dan memiliki kesan tersendiri.Untuk itu sebagai manusia dengan indera sempurna dirinya mengajak kepada masayarakat untuk selalu bersyukur.
Penyandang disabilitas ini patut jadi contoh sebab mereka memiliki semangat luar biasa dalam melaksanakan kehidupannya sehari-hari tanpa ada perasaan merasa kekurangan. Bahkan banyak dari mereka yang terus menyuarakan perjuangan untuk disamakan kesetaraannya dalam hak-hak hidupnya.
Melihat keadaan itu, menurutnya DPRD bersama Pemerintah Provinsi Jabar sebetulnya sudah mendorong dengan melahirkan Perda Disabilitas yang didalamnya meliputi persamaan hak di dalam bermasyarakat seperti mendapatkan fasilitas umum khusus disabilitas, kesempatan mendapat pekerjaan, hak politik dan lainnya.
“Semoga di Hari Disabilatas ini mempunyai kesan tersendiri bagi mereka, apalagi dengan mengikuti kegiatan ini mereka senang sekali dan merasa diakui sebagai bagian dari masyarakat,” ucapnya.
Ineu menghimbau kepada seluruh kepala daerah kabupaten/kota agar memperhatikan penyandang disabilitas dimanapun mereka berada. Terlebih ini bagian dari implementasi atas perda yang telah dibentuk DPRD bersama Pemprov Jabar.
Ine menilai, beberapa kota/kabupaten saat ini sudah mulai memberikan akses kepada penyandang disabilitas dengan membuat fasilitas umum untuk membantu melakukan aktivitas sehari-hari. “Ada beberapa kota yang sudah melakukannya untuk pasar, hotel, dan tempat-tempat umum lainnya, sedangkan untuk Kabupaten/kota yang belum, tetap akan kita himbau,”pungkasnya.