MARGAHAYU,balebandung.com – Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna kembali melaksanakan Rembug Bedas di Desa Margahayu Selatan dan Kelurahan Sulaiman Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, Senin (17/6/1/2023).
Rembug Bedas tersebut untuk mendorong percepatan terciptanya 35.000 pengusaha baru atau lapangan kerja di Kabupaten Bandung pada 2023 ini.
Untuk mengejar target pengembangan usaha guna meningkatkan ekonomi masyarakat itu, Bupati Bandung bersama jajaran Perangkat Daerah hadir di tengah-tengah masyarakat melalui program riungan sareng masyarakat Kabupaten Bandung Bedas yang dilaksanakan di masing-masing desa.
Riuangan tersebut untuk menggali informasi dan aspirasi masyarakat, berkaitan dengan pengembangan ekonomi. Hingga Senin, sudah 14 desa yang menjadi sasaran Rembug Bedas dengan berbagai ragam keluh kesah yang disampaikan warga kepada Bupati Bandung.
Warga yang masih mengganggur juga menjadi sasaran Bupati Bandung untuk diberikan motivasi sekaligus mencari solusi dan inovasi supaya mereka untuk bangkit. Rembug Bedas ini merupakan bagian dari upaya hadirnya pemerintah Kabupaten Bandung di tengah-tengah masyarakat.
Pada pelaksanaan Rembug Bedas itu turut hadir para pemuda dan pemudi pencari kerja, karena warga setempat menyuarakan bahwa masih banyak warga yang nganggur. Atas dasar itulah, Bupati Bandung pun turut menampung keluh kesah masyarakat yang hadir pada kegiatan Rembug Bedas tersebut. Rata-rata lima warga yang mengungkapkan harapan dan aspirasinya kepada orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu.
Ada di antara pelaku UMKM di Desa Margahayu Selatan yang mengharapkan ada perhatian permodalan dan pemasaran produk. “Kita suka bingung, ada produk dan pemasarannya kemana,” kata salah seorang warga.
Warga juga mengungkapkan ada bangunan di atas saluran air di Desa Margahayu Selatan. Bangunan tersebut dapat menghambat aliran air, selain menghambat dalam pemeliharaan saluran air tersebut. Selain itu ada besi yang mengganggu aliran air. “Setiap hari sampah tertahan di besi tersebut,” kata warga lainnya.
Di samping itu, guru ngaji yang hadir kala itu berharap ada pelatihan untuk guru ngaji, dalam upaya meningkatkan kualitas guru ngaji. Harapan lainnya ada program umrah gratis, untuk guru ngaji.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna turut menanggapi apa yang menjadi harapan warga itu bisa ditangani melalui program pentahelix, khususnya dalam penanganan sungai maupun aliran sungai di Desa Margahayu Selatan Kecamatan Margahayu.
Bupati Bandung mencontohkan dalam penanganan sungai di Kecamatan Rancaekek, Ciwidey dan Ciparay melalui program pentahelix.
“Program pentahelix ini dengan menggunakan anggaran pribadi, bukan APBD. Mulai dari iuran untuk pembelian bahan bakar solar untuk operasional alat berat backhoe hingga kebutuhan lainnya,” katanya.
Bupati Bandung mengatakan, pelaksanaan Rembug Bedas ini, karena melalui pelaksanaan Bunga Desa/Saba Desa belum terjangkau. “Kegiatan Rembug Bedas dalam rangka ngarakeutkeun silaturahmi,” kata Dadang Supriatna.
Dadang Supriatna mengatakan, pelaksanaan Rembug Bedas untuk mendekatkan silaturahmi antara dirinya dengan masyarakat.
Bupati Bandung pun mempersiapkan permodalan untuk para pelaku usaha. Bahkan untuk pemasarannya bisa melalui Bedas Market. Bedas Market akan segera di-launching, dengan melibatkan 10 orang per desa.
“Pemkab Bandung sudah menyiapkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan jaminan, yang disiapkan di BJB dan BPR Kerta Raharja,” katanya.
Bupati Bandung menjelaskan ada sekitar 16.000 pelaku UMKM di Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung mengatakan bahwa pihaknya akan memperhatikan atlet berprestasi, yaitu dalam bentuk reward. Apakah nantinya mereka diarahkan bekerja di perusahaan BUMD, di antaranya di perbankan BJB, PDAM, BPR Kerta Raharja. Pernyataan Dadang Supriatna itu setelah mendengar aspirasi dari warga yang mengharapkan atlet berprestasi diberikan reward atau lapangan kerja.
“Atlet berprestasi bisa bekerja di tempat itu (BUMD). Kalau mau masuk jadi PNS, saya tak bisa. Para atlet berprestasi bisa ditampung dan nantinya disalurkan,” katanya.***