Aher Ingin IJK di Jabar Kuatkan Sektor Riil

oleh -38 Dilihat
oleh
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018 yang digelar OJK Kantor Regional 2 Jabar di Intercontinental Hotel Bandung, Jl. Resor Dago Pakar Raya 2B, Resor Dago Pakar, Cimenyan, Kab Bandung, Selasa (23/1/18). by Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018 yang digelar OJK Kantor Regional 2 Jabar di Intercontinental Hotel Bandung, Jl. Resor Dago Pakar Raya 2B, Resor Dago Pakar, Cimenyan, Kab Bandung, Selasa (23/1/18). by Humas Pemprov Jabar

CIMENYAN – Pada 2017 sektor industri jasa keuangan (IJK) di Jawa Barat tumbuh positif. Hal ini sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Jabar yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pun ingin industri jasa keuangan – khususnya yang ada di Jabar berperan dalam mengembangkan sektor riil. Aher mengungkapkan hal tersebut dalam acara Pertemuan Tahunan IJK 2018 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat di Intercontinental Hotel Bandung, Jl. Resor Dago Pakar Raya 2B, Resor Dago Pakar, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (23/1/18).

“Kita ingin terus mengembangkan keuangan kita, jasa keuangan kita dalam rangka mengokohkan sektor riil yang menjadi ujung tombak pertumbuhan perekonomian kita,” ungkap Aher dalam sambutannya di hadapan sekitar 225 pelaku jasa keuangan di Jawa Barat.

Pada kesempatan ini, Aher juga sempat menyinggung Suka Bunga Bank Indonesia yang makin rendah. Kata Aher, suku bunga rendah ini harus bisa meningkatkan investasi. Karena bagi para nasabah atau investor suku bunga rendah akan mampu meningkatkan investasinya.

“Suku bunga rendah memicu investasi, memicu sektor riil semakin berkembang, sehingga pertumbuhan ekonomi itu hadir dari pertumbuhan produksi atau out put yang sangat baik. Dan itulah real perekonomian yang menjadi harapan kita bersama-sama,” kata Aher.

Selain itu, lanjut Aher, inflasi juga perlu dijaga dengan baik. Aher ingin inflasi rendah namun sebagai akibat dari output atau pertumbuhan produksi yang baik, serta meningkatnya investasi. “Karena inflasi rendah tidak boleh bergembira kalau akibat dari suku bunga tinggi dan investasi mandeg,” lajut Aher.

“Pada saat bersamaan kita juga berharap peran OJK semakin kokoh, semakin kuat untuk menyehatkan dan mengontrol industri keuangan kita. Salah satu penyakit industri keuangan yang menggerogoti itu adalah investasi versi bodong. Ternyata masih laku ya, ada saja — baik investasi dalam industri jasa keuangan ataupun investasi industri jasa keuangan berorientasi ibadah. Harus hati-hati dan teliti,” harap Aher.[]

Baca Juga  Akhirnya OJK Likuidasi PT BPR Kencana Cimahi, Nasabah Diminta Tenang Karena Dijamin LPS

No More Posts Available.

No more pages to load.