Kader PKK Bakal Dapat Uang Insentif, Bentuk Perhatian Bupati Bandung Kepada Masyarakat

oleh -40 Dilihat
oleh
Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung Hj. Renie Rahayu Fauzi saat mendampingi Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna di Soreang, belum lama ini./bb2/bbcom/

SOREANG,balebandung.com – Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung Hj. Renie Rahayu Fauzi sangat mengapresiasi langkah Bupati Bandung HM Dadang Supriatna yang akan memberikan uang insentif kepada kader PKK di Kabupaten Bandung. Sebelumnya, Bupati Bandung telah menaikkan uang insentif Ketua RT, RW, Linmas dan perangkat desa serta BPD.

“Uang insentif untuk kader PKK itu dianggarkan pada APBD Perubahan 2022 yang sudah disahkan belum lama ini melalui rapat paripurna di DPRD Kabupaten Bandung,” kata Renie Rahayu kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Ia melihat Bupati Bandung selalu mendengar aspirasi masyarakat, di antaranya dari para kader PKK yang selalu mempertanyakan kapan menerima uang insentif. Pertanyaan dari para kader PKK itu disampaikan pada Saba Desa dan kesempatan lainnya.

“Pak Bupati Bandung sangat respon apa yang menjadi harapan kader PKK,” katanya.

Renie Rahayu menyebutkan, bahwa kader PKK menjadi ujung tombak dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat, khususnya pada pola hidup bersih dan sehat.

“Kader PKK pun selalu memberikan pembinaan kepada ibu-ibu hamil maupun ibu yang sedang menyusui di posyandu terdekat, untuk tetap memperhatikan asupan gizi makanan. Supaya bayi yang dikandung tetap sehat. Termasuk bayi yang masih menyusui. Oleh karenanya, sudah sewajarnya para kader PKK mendapatkan uang insentif,” ungkapnya.

Dikatakannya, kader PKK pun selalu memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait kondisi sanitasi di lingkungan rumah masyarakat. Selain harus memperhatikan kebersihan air yang dikonsumsi maupun yang digunakan sehari-hari, warga juga harus memperhatikan tempat cuci dan kakus yang benar-benar sehat.

“Sanitasi harus menjadi perhatian bersama. Supaya hidup kita sehat dan bersih,” kata Renie Rahayu.

Kader PKK, imbuh Renie Rahayu, selalu memberikan edukasi kepada masyarakat, dalam upaya pencegahan stunting. “Stunting itu disebabkan oleh kurangnya asupan gizi makanan. Makanya, masyarakat harus memperhatikan gizi makanan, terutama ibu yang sedang hamil. Makanan bayi juga tetap harus diperhatikan, supaya pertumbuhannya bagus. Karena kurang gizi bisa menyebabkan, bayi tersebut pertumbuhannya kurang baik,” tuturnya.***

Baca Juga  Ketua Fraksi PKB Apresiasi Upaya Pemkab Bandung Gelar Soljer Fair 2022

No More Posts Available.

No more pages to load.