Produksi Sampah di KBB Naik15% di Bulan Puasa
PADALARANG – Sepekan bulan puasa berdampak kepada produksi sampah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mengalami peningkatan sebesar 10 sampai 15 persen jika dibandingkan hari biasa. Konstribusi sampah terbesar dihasilkan dari beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Tagog Padalarang, Pasar Curug Agung Padalarang, dan Pasar Panorama Lembang.
“Jika pada hari-hari biasa produksi sampah rata-rata 140 sampai 150 ton/hari kini jumlahnya naik sekitar 10-15%. Peningkatan itu tidak lepas dari peningkatan aktivitas pembeli dan bermunculannya pedagang dadakan,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teniks (UPT) Kebersihan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Apit Ahmad Hanifah di Padalarang.
Menurutnya tingginya permintaan membuat pedagang menambah stok barang sehingga produksi sampah juga ikut meningkat. Pasar Tagog Padalarang menduduki peringkat pertama sebagai penghasil sampah pasar terbesar yang mencapai 20 sampai 30 meter kubik per hari. Untuk itu proses pengangkutan sampah dari pasar ini ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke TPA Sarimukti di Cipatat harus dilakukan dua sampai tiga ritase dalam sehari. Ini dikarenakan jika sehari saja tidak diangkut maka sampah akan meluber hingga ke badan jalan.
“Di Pasar Tagog Padalarang itu jumlah sampah yang dihasilkan paling banyak, padahal untuk pasar lain seperti Pasar Panorama Lembang pengangkutannya dilakukan dua hari sekali,” jelas Apit.
Menuturnya produksi sampah sebanyak 150 ton perhari itu hanya yang masuk wilayah pelayanan kebersihan meliputi 11 kecamatan dari total 16 kecamatan se Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan jika dihitung berdasarkan asumsi bahwa setiap orang rata-rata memproduksi 0,39 kilogram per hari. Itu berarti jika dikalikan dengan jumlah penduduk Kabupaten Bandung Barat yang lebih dari 1,4 jiwa maka total sampah yang dihasilkan bisa mencapai 654,80 ton perhari.
“Memang sampai saat ini pelayanan pengangkutan sampah belum bisa mengcover semua wilayah karena keterbatasan armada,” jelasnya. (fik)