SOREANG, balebandung.com – Kecamatan Ciwidey berhasil menjadi Juara Pertama di Ajang Penghargaan Kompetisi Inovasi Bandung Bedas (KIBB) tahun 2025 untuk Kategori Inovasi Kecamatan, yang puncaknya digelar Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Bandung, di Grand Sunshine Soreang, Rabu, 5 November 2025.
Ciwidey unggul dari dua kecamatan lainnya dengan inovasi “CSR” atau Camat Saba RW. Atas prestasi ini Ciwidey mendapatkan trophy KIBB 2025 dan uang Rp10 juta.
Adapun dua kecamatan lain yang menyusul di bawahnya adalah Kecamatan Kutawaringin dengan inovasi AWAKE (Aplikasi Waris Kecamatan Kutawaringin), dan juara ketiga Kecamatan Rancabali dengan inovasi KARASA (Kecamatan Ngantor di Wilayah Desa).
Camat Ciwidey, Nardi mengatakan, Inovasi CSR ini untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta mendapatkan pelayanan cepat dan mudah. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya transportasi. Selain waktu juga lebih singkat karena pemerintah kecamatan langsung hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai bentuk pelayanan yang cepat.
“Alhamdulillah, dengan juara kesatu KIBB 2025 ini bagi Kecamatan Ciwidey merupakan suatu prestasi yang sangat membagakan,” ucap Nardi seusai menerima penghargaan.
Nardi menambahkan prestasi ini berkat kerjasama semua pihak, baik kecamatan, PKK, Desa & OPD terkait dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dengan cara memberikan pelayanan di tengah tengah masyarakat secara langsung.
“Inovasi CSR ini melayani apa pun yang menjadi kebutuhan pelayanan masyarakat, termasuk para pelaku UMKM dan pengusaha yang ada di Kecamatan Ciwidey,” jelas Nardi.
Selain melayani Perijinan UMKM (PIRT), Nardi menyebut inovasi CSR ini juga melayani Pelayanan Adminduk, Isbat Nikah, Pendataan Rutilahu, Pendataan Bantuan Sosial maupu pelayanan lainnya.
Pihaknya berharap dengan prestasi ini bisa memacu perangkat kecamatan, desa serta para Ketua RW dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Prestasi ini bukan milik camat semata, tapi milik semua warga Kecamatan Ciwidey. Penghargaan ini kami persembahkan untuk masyarakat Ciwidey,” ucap Nardi.
Penyerahan Penghargaan KIBB 2025 ini merupakan yang keempat kalinya, dengan jumlah peserta sebanyak 195 peserta, yang berasal dari kategori SMP/sederajat, SAM/SMK/sederajat, mahasiswa, masyarakat, perangkat daerah, kecamatan, dan puskesmas. Dengan total hadiah yang disiapkan sebesar Rp157,5 juta.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para pemenang Penghargaan KIBB 2025.
Sekda menyebut berdasar Global Innovation Index tahun 2025, inovasi Indonesia menempati peringkat ke-55 dari 139 negara. Pencapaian ini merupakan bukti nyata dari upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat dalam mendorong inovasi di berbagai sektor.
“Sedangkan, di tingkat daerah, Kabupaten Bandung berhasil meraih Indeks Inovasi Daerah sebesar 65,89 dengan predikat “Sangat Inovatif” di ajang Innovative Government Award 2024 dan memiliki skor 3,95 dalam Indeks Daya Saing Daerah tahun 2024,” kata Sekda Cakra Amiyana saat membuka KIBB 2025.
Skor tersebut menurutnya mencerminkan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Bandung untuk memperkuat daya saingnya. Salah satu caranya dengan memfokuskan pada pengembangan inovasi yang relevan dengan kebutuhan daerah, serta meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, media dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
Lebih lanjut Cakra Amiyana menjelaskan, KIBB merupakan wadah bagi para inovator dan pemikir kreatif, serta seluruh pihak yang peduli pada kemajuan teknologi dan pengembangan ide-ide baru.
“Di KIBB ini kita tidak hanya merayakan pencapaian-pencapaian yang telah ada, tetapi juga membuka pintu bagi masa depan yang lebih cerah melalui inovasi,” ujar sekda.
Menurutnya inovasi adalah jantung dari perkembangan masyarakat di tengah era digitalisasi saat ini. Kemampuan untuk berinovasi tidak hanya menjadi nilai tambah, tetapi sudah menjadi kebutuhan yang mendesak.
“Oleh karena itu kegiatan KIBB ini memiliki makna yang sangat penting bagi kita semua, karena melalui kompetisi ini, ide-ide baru bertemu dengan peluang dan kreativitas berpadu dengan teknologi untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa,” ujar Amiyana.
Ia berharap melalui KIBB 2025 dapat belajar dan saling menginspirasi serta berkolaborasi. “Mari kita jadikan momen ini sebagai titik tolak untuk menciptakan inovasi-inovasi yang berdampak nyata, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Bandung,” serunya.
Dalam rangka menjaga keberlanjutan dan memastikan manfaat dari setiap inovasi yang dilombakan, diharapkan perangkat daerah dapat melakukan tindak lanjut kepada para nominator, sehingga hasil dari inovasi ini tidak hanya berakhir pada ajang kompetisi, namun dapat terus berkembang dan diterapkan demi kesejahteraan masyarakat.
“Saya juga ingin menegaskan bahwa semangat inovasi bukan hanya milik para peserta lomba, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh instansi pemerintahan di Kabupaten Bandung,” imbuh Ami.
Setiap instansi pemerintah harus terus menumbuhkan budaya berinovasi dalam pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan, agar Kabupaten Bandung Lebih Bedas, maju dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas.
Kepala Bapperida Kabupaten Bandung Marlan dalam laporannya mengatakan penyelenggaraan KIBB 2025 merupakan penyelenggaraan keempat kalinya.
Marlan menyebut pada tahun 2022 penyelenggaraan penghargaan pertama, jumlah peserta sebanyak 53 peserta. Pada penyelenggaraan kedua tahun 2023 jumlah peserta sebanyak 103. Penyelenggaraan ketiga pada tahun 2024 jumlah peserta berjumlah 297 peserta.
“Dan pada penyelenggaraan keempat pada tahun 2025 jumlah peserta sebanyak 195 peserta, yang berasal dari kategori SMP/sederajat, SAM/SMK/sederajat, mahasiswa, masyarakat, perangkat daerah, kecamatan, dan puskesmas. Dengan total hadiah yang disiapkan sebesar Rp157,5 juta,” urai Marlan.
Pada ajang Puncak KIBB 2025 ini antara lain diumumkan Juara 1–3 untuk Kategori Perangkat Daerah antara lain, Badan Pendapatan Daerah Bapenda dengan inovasi ‘Si Bedas Tangguh’; Juara kedua, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dengan inovasi APAR dan ketiga Dinas Penanaman Modal dan PTSP dengan inovasi SIMANGAJI.
Selain Kategori OPD dan kecamatan, berikut kategori lainnya yang menjadi juara:
Kategori Puskesmas
1. Puskesmas Sudi – REMBULAN (Rembug Bidan Peduli Lansia)
2. Puskesmas Ciluluk – JEMPOL TANGKAL PTM
3. Puskesmas Rancaekek DTP – OBRASSAN (Obrolan Santai Seputar Kesehatan)
Kategori Masyarakat/Umum
1. Kidz Adventura – Kidz Adventura Mengajar
2. Septian Dwi Anugrah & Eliza Barokah – Edundu: Platform Edukasi Peran Orangtua
3. Rumah Paseban PKBM Sangkanhurip – Model Inovasi Ekonomi Kerakyatan (Kopi Hulu-Hilir)
Kategori Mahasiswa
1. Cogniverse (UPI) – Cogniverse: Pencegahan Brain Rot Game-based Assessment
2. Arjuna (UPI) – ARJUNA: Edukasi Siaga Bencana Berbasis Game Interaktif
3. Premurosa (Telkom University) – Premurosa Clothes: Aplikasi Penukaran Pakaian Layak Pakai
Kategori SMA/SMK/Sederajat
1. Sangkuriang II – SMKN 1 Soreang – Sistem Tracking Pelanggaran Siswa
2. WAFFER – SMA Negeri 1 Ciparay – Dry Shampoo dari Limbah Kulit Jeruk
3. Readify – PKBM Sangkanhurip – Inovasi Literasi Readify
Kategori SMP/Sederajat
1. STOPS – SMPN 3 Rancaekek – Solusi Cerdas Mitigasi Banjir
2. fysikós – SMP Al-Wafa Ciwidey – Filosofi CressDent: Senyum Sehat, Alam Terjaga
3. English Club Team – SMPN 1 Katapang – ALAT KOMUNIKASI JUALAN MURAH 3D. ***













