Bale Bandung

Bupati Kang DS Tinjau Lokasi Bencana Angin Puyuh Soreang, BMKG Sebut Bisa Terdeteksi Sejam Sebelum Terjadi

×

Bupati Kang DS Tinjau Lokasi Bencana Angin Puyuh Soreang, BMKG Sebut Bisa Terdeteksi Sejam Sebelum Terjadi

Sebarkan artikel ini

SOREANG, balebandung.com – Bupati Bandung Dadang Supriatna (Kang DS) meninjau lokasi bencana angin puyuh atau angin kencang di Desa/Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu 20 September 2025. Sejak awal menjabat Bupati Bandung, Kang DS memang selalu hadir meninjau lokasi bencana untuk menunjukan perhatian dan empatinya serta bantuan kepada warganya yang terdampak.

Hal ini juga menunjukan negara selalu hadir di setiap kesulitan

Sebelumnya pada Jumat (19/9/25) sekitar pukul 13.00 WIB, sekitar 20 rumah di beberapa RW Soreang dan Desa Karamatmulya Kecamatan Soreang mengalami kerusakan akibat angin puyuh.

Hasil assesment sementara BPBD Kabupaten Bandung, ada 6 rumah di Kampung Sukamanah RT 04/RW 10 Desa/Kecamatan Soreang mengalami kerusakan pada bagian atap rumahnya. Selain itu di Kampung Pajagalan RW 04 Desa Soreang, sebanyak 4 rumah dan 1 gudang mengalami kerusakan.

Di Kampung Bandawa RT 05/RW 15 rumah milik Rohana Badru, mengalami kerusakan pada bagian dinding rumah hingga roboh. Di Kampung Sukarame RW 11 dialami rumah milik Ade, juga mengalami kerusakan pada bagian atap genting.

Sementara itu di Kampung Ciputih Desa Karamatmulya Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung ada 13 yang terdampak angin kencang, salah satu rumah pada bagian atap tertiup angin.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena puting beliung sebenarnya merupakan fenomena cuaca ilmiah yang biasa terjadi. Angin puting beliung sering dikatakan angin kencang atau angin puyuh yang waktu kejadiannya singkat.

Angin puyuh biasanya terjadi saat masa pancaroba baik dari peralihan musim hujan ke kemarau atau sebaliknya. Angin puyuh tidak memiliki siklus dan sangat jarang terjadi lagi di lokasi yang sama.

“Angin puting beliung lebih sering terjadi saat siang atau sore hari dan dapat terdeteksi satu jam sebelum terjadi,” tulis akun Twitter resmi BMKG.

Baca Juga  Wujudkan Visi Misi, Bupati Bandung Minta Perangkat Daerah Selaraskan Renstra

Angin puyuh terjadi karena awan cumulusnimbus dan memiliki durasi kejadian yang sangat singkat. Biasanya fenomena ini akan terjadi 3 sampai 5 menit. Angin puyuh dapat merusak daerah dengan jangkauan 5 hingga 10 kilometer.

Menurut BMKG, angin puyuh dapat diprediksi sebelumnya dengan cara melihat awan cumulus. Pada pukul 10.00 pagi, biasanya akan ada jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas berwarna abu-abu. Awan tersebut menjulang tinggi seperti bunga kol dan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.

Selain itu, kita bisa mengetahui angin puyuh akan datang pada sehari sebelumnya. Udara pada malam sampai pagi hari di kawasan yang bakal terjadi akan terasa panas, pengap, atau sumuk.

Jika angin puyuh akan datang, udara di sekitar tempat anda berdiri menjadi dingin. Bila dahan atau ranting bergoyang cepat, artinya hujan dan angin kencang akan datang.

Bila terdengar sambaran petir yang cukup keras, maka ada kemungkinan hujan lebat, petir, dan angin kencang akan terjadi. Kemudian, jika satu atau tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, kemungkinan hujan deras akan turun dan diikuti angin kencang.***

Example 300250