Emil Ingin Digitalisasi Kitab Kuning

oleh -37 Dilihat
oleh
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat membuka Musyabaqoh Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Jalan Gedebage Selatan, Kota Bandung, Kamis (6/4). by Meiwan Humas Pemkot Bandung.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat membuka Musyabaqoh Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Jalan Gedebage Selatan, Kota Bandung, Kamis (6/4). by Meiwan Humas Pemkot Bandung.

GEDEBAGE – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan Islam dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan, cuma yang membedakan ialah caranya. Seperti contoh kalau dulu membaca Al-Qur’an pakai kitabnya langsung, namun dengan perkembangan zaman sekarang membaca Al-Qur’an bisa menggunakan gadget.

“Agama Islam dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan, tetapi hanya caranya saja yang membedakan dari dulu. Jika dulu kalau membaca Al-Qur’an memakai kitab Al-Qur’an, tetapi kalau sekarang kita bisa menggunakan teknologi yang dinamakan hape. Kalau dalam pengajian saya lihat ibu-ibu pakai hape atau Ipad,” ungkap Ridwan saat membuka Musyabaqoh Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Jalan Gedebage Selatan, Kota Bandung, Kamis (6/4/17).

Walikota mengatakan supaya kitab kuning langgeng dan lebih mudah diakses alangkah baiknya ada versi digitalnya dengan program digitalisasi kitab kuning, dan nasihat-nasihat pendek yang ada di dalam kitab kuning lebih baik dibukukan.

“Biar mudah diakses kita buat versi digitalnya, dan nasihat-nasihat pendek yang ada di kitab kuning dibuat bukunya. Sebagai langkah kegelisahan saya sekarang, karena nilai kebutuhan membaca masyarakat sangatlah rendah, karena waktunya banyak digunakan untuk mengakses media sosial dibanding membaca buku,” ujarnya.

Emil menandaskan program kerjanya selama ini ingin mengedepankan hal-hal yang berbau keagamaan. Seperti subuh berjamaah dan magrib mengaji sebagai langkah untuk mengajak masyarakat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Banyak program yang sudah terlaksana, tidak hanya taman saja yang saya buat, namun saya ingin membuat Kota Bandung lebih agamis. Maka dari itu, saya membuat program subuh mengaji dan magrib berjamaah. Karena nanti saya akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah SWT sebagai pemimpin yang mengajak kebaikan kepada umat dan mengurusi keIslaman umat,” imbuhnya.

Baca Juga  Polisi Himbau Calon di Musda Golkar Jabar Tak Bawa Massa

Selain itu, Emil mengatakan di Kota Bandung tepatnya di wilayah Gedebage akan dibuat gedung Pusat Pengembangan Tilawatul Qur’an dengan biaya sebesar Rp27 miliar sebagai komitmen Pemkot Bandung ingin mengajak masyarakat mencintai Al-Qur’an.

Kota Bandung sendiri secara konsisten mengembangkan Tilawatul Qur’an dengan hasil menjuarai 6 kali berturut-turut se-Jawa Barat, di mana juara-juaranya diberikan hadiah untuk beribadah haji oleh Pemkot Bandung. “Kita yang paling konsisten, terbukti dengan 6 kali menjuarai se-Jawa Barat, dan mereka yang juara kita beri hadiah untuk melaksanakan ibadah haji,” katanya.

Emil berpesan, Musyabaqoh yang sudah dilaksanakan kedua kalinya ini, harus langgeng dan konsisten digelar untuk mencari bibit-bibit unggul yang pandai membaca kitab. “Pesan dari saya, kegiatan seperti ini harus berjalan terus dan langgeng digelar,” harapnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.