FAD Kab Bandung Ikut Berpartisipasi Pecahkan Rekor MURI Permainan Anak di Puncak Hari Anak Nasional Tingkat Jabar

0
9

BANDUNG, Balebandung.com – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 dan Hari Kebaya Nasional ke-2 tahun 2025, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat berhasil memecahkan Rekor MURI atas penyelenggaraan permainan anak tradisional sambil mengenakan kebaya dan pangsi.

Acara pemecahan rekor bertema “Hayu Ulin Kaulinan Barudak Dengan Berkebaya” ini digelar secara kolosal yang melibatkan 12 ribu peserta secara hybrid, di SOR Arcamanik Kota Bandung, Minggu 27 Juli 2025.

Forum Anak Daerah Kabupaten Bandung di bawah binaan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DaldukPPA) Kabupaten Bandung turut berpartisipasi menyukseskan event ini dengan hadir langsung di tempat acara.

“Kami dari Dinas Dalduk PPA Kabupaten Bandung memberikan dukungan penuh kepada FAD Kabupaten Bandung dalam setiap giat baik itu di tingkat Kabupaten Bandung sendiri maupun tingkat Provinsi Jawa Barat,” kata Kepala Dinas Dalduk PPA Kabupaten Bandung Muhamad Hairun, Selasa 29 Juli 2025.

Sementara Kepala DP3AKB Jabar, Siska Gerfianti dalam sambutannya mengaku bersyukur telah berhasil mencetak rekor MURI melalui kegiatan permainan anak tradisional sambil mengenakan kebaya dan pangsi.

“Alhamdulillah, rekor ini melibatkan total 12 ribu peserta, terdiri dari 2.600 peserta yang hadir langsung di SOR Arcamanik dan sisanya mengikuti secara daring,” kata Siska Gerfianti.

Menurut Siska, capaian ini tidak hanya istimewa dari sisi jumlah peserta, tetapi juga dari kombinasi unik antara pelestarian budaya melalui permainan tradisional dan penggunaan busana khas Nusantara.

Beberapa permainan yang dimainkan antara lain Perepet Jengkol, Oray-Orayan, Kakapalan, dan Ucing-Ucingan.

Pemecahan rekor turut disaksikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifah Fauzi, serta Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan.

Baca Juga  DPRD Kab Bandung Dukung Penuh Program Bandung 1.000 Kampung

“Kita ingin Hari Anak dan Hari Kebaya ini menjadi momentum kebersamaan dan kebahagiaan anak-anak. Mereka tidak hanya bermain, tetapi juga belajar tentang budaya,” tambah Siska.

Selain pencatatan rekor, peringatan juga dimeriahkan dengan final lomba tari Jaipong tingkat SD dan SMP, baik perorangan maupun kelompok. Babak penyisihan telah digelar pada 13 Juli 2025.

Tak hanya itu, acara juga menghadirkan pertunjukan fashion show untuk tiga kelompok usia (6–12 tahun, 13–17 tahun), serta penampilan nyanyian dari anak-anak penyandang disabilitas.

Sebagai informasi, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli berdasarkan lahirnya Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak tahun 1979. Sementara itu, Hari Kebaya Nasional ditetapkan pada 24 Juli berdasarkan usulan Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia yang disetujui Kemenko PMK pada 2023.***