
SOREANG, Balebandung.com – Bakal calon Bupati Bandung dari Partai Golkar Kurnia Agustina Naser mengaku senang disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terkuat untuk mendapatkan rekomendasi DPP Partai Golkar dalam Pilkada Kabupaten Bandung 9 Desember 2020.
“Jujur, saya ada senangnya juga, soalnya, kok bisa ya saya jadi sorotan bahkan disebut-sebut menjadi kandidat terkuat dari para kader Golkar lainnya,” kata Kurnia kepada wartawan di Rumah Jabatan Bupati Bandung di Soreang, Selasa (16/6/2020). Kendati begitu, tukas Kurnia, julukan tersebut menjadi beban tersendiri bagi dirinya.
“Jadi, bebannya itu, saya jadi bertanya-tanya, apa betul saya menjadi kandidat yang kuat?Sementara masih banyak kandidat lain yang lebih hebat dari saya. Da saya mah apa atuh,…,” ungkap Teh Nia, sapaan Kurnia Agustina.
Apalagi Teh Nia bukan sekadar kandidat terkuat sebagai balonbup dari Parta Golkar, tapi juga sebagi bakal calon bupati terkuat dibandingkan bacalonbup dari parpol lainnya.
Untuk saat ini dirinya bersama kandidat dari Partai Golkar masih menunggu hasil survei internal DPP Golkar sebelum surat rekomendasi dikeluarkan.
Meski menjadi perbincangan hangat dalam isu Pilkada Kabupaten Bandung, namun Teh Nia tetap menjalankan tugasnya sebagai Ketua TP PKK, Bunda Literasi, Bunda PAUD Kabupaten Bandung, Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat, Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Kabupaten Bandung dan organisasi lainnya.
“Semua sudah ada catatan di lauh mahfuzh. Tinggal kita memaksimalkan ikhtiar. Tetapi situasi seperti ini tidak harus menjadikan saya gagal fokus untuk tetap mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan di masa pandemi COvid-19 ini,” kata dia.
Lebih lanjut Teh Nia mengungkapkan dirinya sudah mendapat restu dari suaminya, Bupati Bandung Dadang Naser, dan kedua orangtuanya untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Bandung 2021-2026. Teh Nia mengakui sebelumnya ia sendiri tidak membayangkan dan tidak mempersiapkan diri untuk situasi seperti ini: menjadi kandidat Bupati Bandung.
“Awalnya saya tidak pernah dipersiapkan untuk situasi seperti ini. Pada gilirannya ada dinamika seperti saat ini, ada desakan dari berbagai pihak agar saya maju di Pilkada 2020, ya kita jalani saja dengan all out, sampai akhirnya restu itu turun dari orangtua dan suami saya karena desakan dari berbagai pihak yang mendukung saya,” tutur Teh Nia. Dengan ber-istikharah, Teh Nia menjalani dinamika Pilkada Kabupaten Bandung.
“Akhirnya dengan ber-istikharah, saya mendapat jawaban, kalau memang keberadaan saya maju di Pilkada bisa membawa kemaslahatan untuk seluruh warga Bandung, ya tolong didukung. Tapi sebaliknya, kalau bakal membawa kemudharatan ya jangan didukung, gitu aja” tandas Kurnia Agustina Naser.***