Bale Bandung

Pagelaran Wayang Golek Virtual Disebut Langgar Prokes, Tim Advokasi Bedas: Itu Fitnah!

Pagelaran wayang golek virtual Bandung Bedas di Padepokan Giri Harja, Kec Baleendah, Kab Bandung, Rabu (25/11/20) malam. by Tim Bedas.

SOREANG, Balebandung.com – Tim Advokasi Bedas (TAB) sebagai tim advokasi pasangan calon Bupati Bandung nomor urut 3 HM Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Paslon Bedas), menilai tudingan kubu paslon nomor 1 Kurnia Agustina-Usman Sayogi (NU Pasti), soal pagelaran wayang golek virtual Bedas, sangat tidak berdasar dan terlalu mengada-ada.

Disebutkan Ketua Tim Sukses Paslon Nomor 1, Cecep Suhendar, bahwa pagelaran wayang golek di Padepokan Giri Harja, itu melangggar protokol kesehatan dan menimbulkan kerumunan yang ditonton ribuan orang yang bisa mengancam dibatalkannya Pilbup Bandung.

“Intrepertasi Cecep Suhendar terkait pagelaran wayang golek virtual itu terlalu mengada-ada dan tidak bendasar, bahkan lebih cenderung memfitnah,” kata Ketua Tim Advokasi Bedas Dadi Wardiman dalam rilisnya, Sabtu (28/11/20).

Menurut Dadi, jubir paslon nomor 1 itu tidak mengetahui pasti proses diadakannya pagelaran tersebut. Cecep dinilai terlalu dangkal dan terburu-buru berkomentar dengan menyebut ada pelanggaran prokes dan peraturan pemilu yang berlaku.

“Harusnya sebelum bicara itu dia telusuri faktanya bagaimana pertunjukan wayang golek Bedas ini. Bukan hanya ngelantur sampai bilang pilkada terancam dibatalkan sebagai dampak dari pagelaran tersebut,” sesalnya.

Padahal faktanya, pagelaran wayang golek di Padepokan Giri Harja itu hanya dihadiri secara langsung tidak lebih dari 30 orang. “Selebihnya yang 63 ribu penonton itu hanya menyaksikan melalui live streaming channel youtube di rumahnya masing-masing,” jelas Dadi.

Sekretaris Tim Advokasi Bedas, Firman menambahkan, stetmen Ketua Tim Sukses Paslon Nia-Usman itu sangat tendensius dan tidak berdasarkan fakta.

“Memang betul pagelaran tersebut disaksikan oleh puluhan ribuan orang di channel YouTube. Bisa dicek di dua Chanel YouTube sudah di saksikan lebih dari 60 ribu penonton” ungkap Firman.

Namun yang harus ditekankan menurutnya pagelaran itu dilakukan secara virtual. Sementara yang hadir dari mulai personil hingga penonton tidak lebih dari 30 orang.

Baca Juga  Hadapi AKB, Pemkab Siapkan Aturan Buka Industri Pariwisata

“Sedangkan di lokasi acara, di Padepokan GIri Harja, itu tidak sampai menimbulkan kerumunan, memakai masker, menjaga jarak, sesuai dengan protokoler kesehatan,” tandasnya.

Ia menganggap Cecep mendapat kabar ribuan orang itu yang nonton pagelaranwayang golek itu di lokasi acara. Padahal hanya digelar secara virtual.

“Justru pagelaran wayang golek Bedas yang dilaksanakan secara live streaming itu sebagai bentuk kepatuhan Paslon Bedas dalam menerapkan protokol kesehatan,” tandas Firman.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 63 ribu penonton menyaksikan pagelaran wayang golek virtual yang diadakan Paslon Bedas, di Padepokan Giri Harja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (25/11/20) malam.

Pertunjukan wayang golek yang digelar Paslon Bedas dengan lakon “Sangkuni Pejah” ini digelar secara live streaming melalui channel PGH3 (Putra Giri Harja 3) dan GH3P (Giri Harja 3 Putra). Menampilkan duet Ki Dalang Dadan Sunandar Sunarya dan Yogaswara Sunandar Sunarya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *