SOLOKANJERUK, balebanung.com – Seni tradisional pencak silat masih menjadi perhatian banyak pihak dalam upaya melestarikan seni dan budaya urang Sunda tersebut. Bahkan seni pencak silat ini bukan hanya menjadi perhatian di tingkat Provinsi Jawa Barat, juga sudah makalangan hingga tingkat nasional.
Untuk mempertahankan kelestarian seni pencak silat tersebut, sejumlah warga yang tergabung dalam Paguron Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka di Desa Padamukti Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, turut melestarikan seni dan budaya tersebut, Sabtu (31/12/2022) malam.
Pagelaran seni pencak silat itu bersamaan dengan menyambut malam pergantian tahun dari tahun 2022 ke Tahun Baru 2023. Baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa tampil pada ajang pelestarian seni budaya pencak silat tersebut.
Tokoh Masyarakat Kecamatan Solokanjeruk H. Dudi Mustopa hadir pada kegiatan pentas seni pencak silat tersebut. Ia pun turut mengapresiasi sejumlah warga yang masih peduli terhadap pelestarian seni dan budaya pencak silat tersebut.
“Ini sebagai wujud mereka masih micinta terhadap seni pencak silat. Kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikan seni dan budaya pencak silat? Makanya, saya sangat apresiasi ketika masih banyak warga yang mempertahankan dan ngamumule seni pencak silat tersebut,” kata Dudi usai melihat penampilan warga pada pentas pencak silat tersebut, Sabtu malam.
Dudi juga mengungkapkan rasa optimisnya, bahwa masih banyak urang Sunda yang menyenangi dan tertarik dengan seni dan budaya pencak silat tersebut. “Buktinya banyak warga yang hadir pada pentas pencak silat tersebut,” ujarnya.
Dudi mengatakan, seni pencak silat wajib untuk dipertahankan kelestariannya. “Jangan sampai punah, walau saat ini zamannya serba teknologi. Tetapi saya berharap dengan adanya perkembangan teknologi ini, menjadi daya dukung kemajuan dan perkembangan seni tradisional. Terutama seni pencak silat,” tuturnya.
Menurutnya, seni pencak silat yang merupakan warisan orang-orang terdahulu, digelar hanya dalam kegiatan tertentu saja. Selain dalam kegiatan menyambut para tamu, juga menjadi bagian dari pengisi kegiatan dalam sebuah event terbuka.
“Seni pencak silat ini menjadi bagian dari hiburan rakyat, yang digelar pada waktu-waktu tertentu,” katanya.
Dudi juga berharap kepada pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat dalam upaya pelestarian seni Sunda tersebut. “Jadi ada ajang-ajang khusus yang menampilkan berbagai kesenian Sunda, sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan seni tersebut. Saya merasa yakin, kalau seni dan budaya ini terus dilestarikan, akan tetap bertahan dan digemari masyarakat. Jangan sampai pelestarian seni dan budaya Sunda vakum,” ujarnya.***