Jumat, Februari 7, 2025
BerandaBale BandungPersadia Tekan Angka Penderita Diabetes

Persadia Tekan Angka Penderita Diabetes

Bupati Bandung H. Dadang M.Naser,SH,S.Ip.,M.Ip saat membuka Peringatan Hari Diabetes Nasional (HDN) yang digelar jajaran RSUD Soreang di Dome Balerame Soreang, Sabtu (15/9/18). by Humas Pemkab

BALERAME – Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular mematikan, yang disebabkan pola hidup tidak sehat terutama makanan. Untuk itu, Bupati Bandung H. Dadang M.Naser,SH,S.Ip.,M.Ip mendorong penguatan Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) yang terbentuk di setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), agar bekerja sama dengan Puskesmas, untuk melakukan promosi dan tindakan preventif, sehingga angka penderita diabetes di Kabupaten Bandung bisa berkurang.

“Penyakit diabetes ini disebabkan beberapa faktor. Selain faktor keturunan, pola hidup dan makanan tidak sehat juga bisa memicu penyakit ini. Jadi, saya dorong Persadia untuk bisa bekerja sama dengan Puskesmas, memberikan edukasi, promosi kesehatan, sosialisasi, pelayanan pemeriksaan dan langkah preventif lainnya untuk menekan angka penderita,” ucap Bupati usai membuka Peringatan Hari Diabetes Nasional (HDN) yang digelar jajaran RSUD Soreang di Dome Balerame Soreang, Sabtu (15/9/18).

Selain hal itu, imbuh bupati, pengendalian diabetes harus dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, profesi, institusi, LSM, masyarakat dan swasta. Bupati berharap pula, akan terbangun komitmen dari seluruh masyarakat Kabupaten Bandung untuk tetap melaksanakan pengendalian penyakit diabetes. mulai dari upaya promotif, pencegahan, deteksi dini, pengobatan dan rehabilitatif.

“Saya berharap peringatan Hari Diabetes Nasional ini menjadi pendorong pembudayaan makan sehat setiap hari, sebagai upaya nyata untuk mencegah dan mengendalikan diabetes. Kita sebagai pribadi, kelompok dan masyarakat sabilulungan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap bahaya diabetes yang dikenal sebagai silent killer,”ungkapnya.

Bupati menjelaskan, peringatan HDN bertujuan untuk mempertinggi kewaspadaan global terhadap risiko penyakit diabetes. Artinya masyarakat diharapkan bisa menyerap informasi bahaya diabetes sehingga bisa menjaga kesehatanya masing-masing.

Peringatan HDN ini merupakan program RSUD di Kabupaten Bandung, yakni Soreang, Majalaya, dan RSUD Cicalengka. Peringatan ini juga bagian dari sosialisasi bahaya diabetes, karena penyakit diabetes adalah penyebab utama kerusakan organ vital di dalam tubuh manusia. “Harapan kita masyarakat bisa memahami bahaya diabetes dan cara menjaganya,” ucapnya.

Direktur RSUD Soreang dr. H. Iping Suripto W,Sp.A.,MH.Kes mengatakan sinergitas Persadia dengan Puskesmas sudah dilakukan. Karena masyarakat lebih dekat dengan Puskesmas, kata Iping, maka upaya promotif dan preventif lebih banyak dilakukan di wilayah.

“Kita sudah lakukan kerjasama itu, kalau langkah pencegahan, promosi kesehatan dan kegiatan lainnya lebih banyak di puskesmas, karena masyarakat juga lebih banyak datang ke Puskesmas. Sedangkan ke RSUD, mereka datang untuk mengobati penyakit yang sudah berat yang membutuhkan penanganan medis intensif,” jelas Iping.

Dia menyebutkan, jumlah penderita diabetes pada tahun 2017 mencapai 7.688 pasien, dan pada tahun 2018 hingga bulan Agustus sebanyak 5.158 pasien. Menurut Iping dengan angka tersebut sudah ada peningkatan 0,6%. Namun pihaknya terus berupaya melakukan langkah pencegahan hingga penanganan.

“Dengan angka ini, seharusnya bisa memberikan pesan dan peringatan kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat. Karena apa yang enak kita makan, belum tentu sehat untuk tubuh kita, jadi ayo segera lakukan pola hidup yang sehat!,” seru dr.Iping.

Dalam mengendalikan pemicu diabetes, dia mengajak masyarakat untuk melakukan 5 Pilar Hidup Sehat, yakni yang pertama mengatur pola makan, tepat jenis, tepat jadwal dan tepat jumlah secara teratur. Pilar kedua, rajin berolahraga. Pilar ketiga teratur minum obat dan kontrol ke dokter. Pilar keempat harus sering mengikuti edukasi melalui seminar dan penyuluhan untuk menambah pengetahuan terkait diabetes. Pilar kelima rajin mengecek gula darahnya secara mandiri.

“Kelima pilar tersebut tidak hanya berlaku bagi penderita diabetes. Tetapi untuk pencegahan bagi yang belum terkena diabetes juga perlu dilakukan. Apalagi bagi yang berpotensi terkena diabetes karena adanya faktor keturunan,” pungkasnya.***

BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI