SOREANG, Balebandung.com – Enam tim putra putri dari empat kabupaten dan kota telah menyelesaikan babak final Cabang Syarhil Qur’an di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) XXXIX Provinsi Jawa Barat yang digelar di Gedung Budaya Soreang Kabupaten Bandung, Jumat 20 Juni 2025.
Keenam kontingen yang masuk babak final Syarhil Qur’an itu antara lain Kabupaten Bandung (putra/putri), Kota Bandung (putra/putri), Kabupaten Sumedang (putri) dan Kabupaten Bekasi (putra).
Namun setelah acara selesai dan rapat dewan hakim, pihak panitia belum bisa mengumumkan hasil atau pemenang dari Cabang ini.
“Untuk Cabang Syarhil Qur’an ini juaranya sudah ada, namun belum bisa diumumkan sekarang, karena SOP-nya harus dilaporkan ke kordinator dewan hakim. Nanti yang mengumumkan kordinator dewan hakim,” kata Ketua Majelis Hakim Syahril Qur’anProf. A Zuraidi MA, usai acara.
Ia menyebutkan, para peserta pada babak final ini tampil bagus semua, sehingga dewan hakim cukup kesulitan untuk membedakan.
“Kesulitannya pada babak final ini pesertanya bagus bagus semua. Jadi, tugas dewan hakim kan harus mampu membedakan,” jelasnya.
Zuraidi juga mengatakan, dalam babak final ini para peserta diberi tema hanya tiga pilihan. Sedangkan pada babak semi final disodorkan empat tema.
“Alhamdulillah untuk cabang ini sudah selesai dan sudah ada juaranya, saya kira cabang ini yang paling cepat selesai dibanding cabang lainnya,” tutur Guru Besar UIN Bandung ini.
Sementara Pembina Bidang Tilawah Cabang Syarhil Qur’an Kabupaten Bandung Nur Wahid Hamzah mengaku optimis regu Syarhil Qur’an Kabupaten Bandung bisa meraih juara. “Insyaa Alloh optimis, karena dilihat penampilan dan pemaparan materi, regu Kabupaten Bandung lebih bagus dari grup lainnya,” kata Nur Wahid.
Menurutnya, regu Kabupaten Bandung yang tampil pertama untuk putri dan keempat untuk putra tampil bagus. Wahid mengakui saingan yang cukup berat yaitu regu dari Sumedang.
Menurutnya, semua lawan yang tampil pada babak final ini berat. Ia bersyukur pada babak semi final kemarin timnya bisa melewati pesaing yang berat.
Ia mengatakan, di babak final ini, beda pembawaan dan beda suasana, sehingga lebih berat. Dalam final ini, regu Syarhil Qur’an putra dari Kabupaten Bandung membawakan tema tentang Perundungan, sedangkan regu putrinya tentang Pendidikan Karakter. (*)