Beredar rekaman video di media sosial, sekelompok mahasiswa Universitas Universal (UVERS) Batam Provinsi Kepulauan Riau, membawakan Lagu Ya Lal Wathan dalam versi Bahasa Mandarin sambil bertari kreasi, pada Jumat 30 Mei 2025.
Berikut lirik Lagu Ya Lal Wathan versi Mandarin;
Jin Zhong Bao Gub
Jin Zhong Bao Gub 3x
Han Wei Jia Yuan Shi, Wo De Xin Yang
Bu Ke Rang Ming Yun, Bei Nu Li
Zhan Qi Lai Wu De Li Min
Sheng Ming Zhi Hun
Jin Zhong Bao Gub. Jin Zhong Bao Gub
Hun Wei Jia Yuan Shi Wo De Xin Yang
Bu Ke Rang Ming Yun Bei Nu Li
Zhan Qi Lai Wu De Li Min
Yin Du Ni Xi Ya (Indonesia) Wu De Jia Yuan
Nin Shi Wo Sheng Ming De Qi Zhi
Shei Lai Shang Hai Nin Jiang Xiao Shi
Xiao Shi Zai Nin, De Gong Yi Li
Shei Lai Shing Hai Nin Jig Xiao Shi
Xiao Shi Zai Nin De Gong Yi Li
***
Sebenarnya, pemandangan seperti ini memang masih jarang dijumpai. Hal ini menandakan bahwa NU dan lagu Ya Lal Wathan memandang pluralitas sebagai sebuah keniscayaan (sunnatullah).
NU memberikan jaminan dan toleransinya dalam memelihara hubungan bersama dengan meletakkan nilai-nilai universal, seperti prinsip keadilan, kebersamaan dan kejujuran. Pluralisme yang dipegang warga NU ini mendapat respon positif dari suku, ras, agama maupun antargolongan lainnya.
Maka tidak heran, dalam perkembangannya, lagu ini tidak hanya dilantunkan warga NU di berbagai acara formal, tetapi juga oleh pihak luar. Seperti kalangan militer, instansi, sampai gereja-gereja pernah melantunkannya.
Sebelumnya juga pernah beredar pula rekaman ratusan pelajar Sekolah Karang Turi Semarang, yang merupakan sekolah nonis mayoritas Tionghoa, menyanyikan lagu kebangsaan Ya Lal Wathan pada 16 Oktober 2023 silam dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Para siswa Karang Turi membawakannya dalam versi Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Nuansa kebhinekaan dan toleransi pun tercipta.
Dari penampilan kedua grup pembawa lagu Ya Lal Wathan itu, mereka membawakannya dengan antusias penuh semangat seantusias para penonton dan wisatawan yang menyaksikan. Hingga selesai menyanyi, tepuk tangan meriah para hadirin pun mengapresiasi.
Salah seorang pelajar Karang Turi, Nindya mengaku alasan sekolahnya membawakan lagu Yalal Wathan karena di sekolahnya diajarkan untuk toleransi dan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama maupun antargolongan.
Lagu Ya Lal Wathan adalah lagu kebangsaan yang populer di Indonesia, dan dijadikan lagu mars kebangsaannya warga NU. Lagu ini diciptakan tahun 1916 oleh KH Wahab Hasbullah, seorang ulama besar dan salah satu pendiri NU, sebagai bentuk kecintaan dan semangat nasionalisme terhadap tanah air.
Ulama yang akrab disapa Mbah Wahab ini lahir pada 31 Maret 1888. Ia wafat 29 Desember 1971. Mbah Wahab mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional pada 7 November 2014. Penghargaan tersebut diberikan Presiden Joko Widodo.
Lebih dari itu, lagu Ya Lal Wathan (Shubbanul Wathan) kini sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan memiliki legalitas Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD menyebut bahwa lagu ‘Ya Lal Wathon’ sama dengan ‘Indonesia Raya’. Menurut Mahfud, kedua lagu itu memiliki subtansi yang sama, yaitu tentang membela tanah air.*** by iwa