Bale Bandung

Dika Bocah Banjaran Pemburu Ular yang Diburu Panji Petualang dan Dede Inoen

×

Dika Bocah Banjaran Pemburu Ular yang Diburu Panji Petualang dan Dede Inoen

Sebarkan artikel ini

BANJARAN, balebandung.com  – Banyak media sosial yang mengklaim anak ini dari Garut. Padahal aslinya ia anak dari Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

Mulanya beredar rekaman video viral yang menunjukan seorang anak membawa ular hasil tangkapannya. Selain di kedua tangannya, enam ekor ular lainnya pun ia simpan di balik baju kaosnya.

Beredarnya video viral ini pun sampai ke pawang ular yang juga konten kreator edukasi satwa, Panji Petualang, termasuk juga Dede Inoen. Sampai keduanya pun memburu dan berhasil menemui Dika di Banjaran.

Selain mendapatkan edukasi penting tentang keselamatan menangani ular dari Panji, Dika juga menerima bantuan santunan atau beasiswa pendidikan dari Tuku Emas Bandung, sebuah usaha pembelian emas.

Nama lengkap Dika sebenarnya Muhammad Nandika Saepulloh, umurnya 11 tahun. Dika sudah tidak sekolah lagi. Boleh dibilang Dika ini Bocah Petualang. Selain bermain, sehari-harinya kerap ia isi dengan berpetualang menangkap ular. Sendirian lagi.

Seperti tayangan video hasil rekaman Mang Moel, di mana Dika baru kembali dari “hunting” ular untuk kemudian dijual ke tetangganya yaitu Mang Moel. Hasil jualan ular itu Dika ia pakai buat jajan. Selebihnya ia bagikan kepada ibunya dan ketiga adik Dika. Ayah Dika bekerja sebagai buruh bangunan dan sang ibu berjualan perabotan.

Saat dijual ke Mang Moel, Dika menawarkan kedelapan ular yang terdiri dari sanca, koros, dan ular pucuk hasil buruannya itu dengan harga Rp100 ribu. Namun Mang Moel menawarnya lagi semuanya dengan harga Rp50 ribu. Sebab kata Mang Moel, biasanya juga satu ekor ular dihargai Rp10 ribu.

Menanggapi viralnya video tersebut, Panji Petualang mendatangi Dika di kampungnya. Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Panji memberikan edukasi mendalam terkait bahaya menangkap ular sembarangan, terutama bagi anak-anak.

Baca Juga  Ribuan Guru Honorer Tolak Penerimaan CPNS Umum

Panji menandaskan, ular merupakan satwa liar yang sulit diprediksi dan sulit membedakan jenis berbisa dan tidak berbisa hanya dari tampilan fisik. Menurut Panji, gigitan ular meskipun berukuran kecil dapat berakibat fatal jika mengandung bisa.

Awal mula Dika hobi mencari ular karena melihat Moel sedang memandikan ular di sawah. Dika yang saat itu sedang memancing (ngurek) belut, merasa tertarik dengan ular karung belang atau ular kadut yang sedang dimandikan Moel itu.

“Awal-awalnya lagi mancing belut, terus lihat saya lagi mandiin ular. Jadi dia suka mendekati saya dan ikut mainin ular,” kata Moel di akun ig panjipetualang_real.

Dika pun mencoba memegang dan memainkan ular tersebut. “Bawa-bawa ular kadut, dia sambil mancing belut,” ujar Moel.

Moel menyadari keberanian Dika. Ia pun meminta Dika menangkap ular di sawah untuk pakan ular yang lebih besar. Sebagian hasil tangkapan, ia jual di Pasar Minggu Banjaran. Moel juga sigap mengedukasi Dika soal ular apa saja yang boleh dan tidak boleh ditangkap.

“Saya juga ngasih edukasi ke dia. Kalau ular yang berbisa, tidak boleh ditangkap. Kalau saya lagi ngasih makan ular, suka dijelasin ke Dika juga. Takutnya ular apa saja, nanti ditangkap,” ujar Moel.

Moel mengatakan, Dika seharusnya saat ini menduduki bangku kelas 5 sekolah dasar (SD). Namun, ia putus sekolah setelah sempat pindah dari sekolah lama.

“Seharusnya sekolah kelas 5. Cuma dia berhenti di kelas 4. Soalnya sudah 2 kali tempat sekolah, nggak dilanjut,” kata Moel.

Dika sendiri belum mengungkapkan alasannya berhenti sekolah. Tapi konon kata ibunya, Dika tidak mau sekolah karena suka di-bully teman-temannya.

Moel menyebut, ia telah menghubungi orang tua Dika untuk membicarakan hal tersebut. “Saya dulu nge-inbox ke mamanya. Rencananya mau dilanjutin lagi,” ujar Moel.

Baca Juga  Ace Hasan Sosialisasikan Keuangan Haji 2022 Bersama BPKH

Dika mengatakan, dirinya bercita-cita menjadi seorang polisi. “Cita-citanya jadi polisi,” ungkap Dika singkat.***

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *