
CILEUNYI – Partisipasi perempuan dalam politik masih perlu ditingkatkan. Salah satu upayanya dengan menggelar pendidikan politik bagi perempuan agar lebih mengenal dan memahami dunia politik.
Seperti yang dilakukan Pemkab Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) dengan menggelar pendidikan politik bagi organisai perempuan di RM Ponyo Cileunyi, Rabu (12/7/17). Para peserta yang mengikuti pendidikan ini terutama kaum perempuan yang berhimpun dalam Tim Penggerak PKK, kader Pos KB dan Posyandu di Kecamatan Cileunyi.
Kepala Bakesbangpol Kab Bandung Iman Irianto mengatakan dengan pendidikan politik bagi perempuan ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi permpuan dalam politik, khususnya dalam rangka menghadapi pemilu.
“Melalui pendidikan politik bagi perempuan ini kita berupaya meningkatkan pengetahuan, wawasan, pemahaman perempuan tentang politik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan partisipasi politik kaum perempuan terutama menjelang pemilu, agar perempuan pun dapat memanfaatkan hak politiknya,” kata Iman.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Bakesbangpol Kab Bandung Dadang Hermawan menambahkan, dalam pendidikan ini juga ditekankan kesetaraan gender bahwa perempuan pun memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam dunia politik. Dadang mengakui dari tahun ke tahun partisipasi perempuan dalam politik cenderung meningkat, terutama di kalangan perempuan yang aktif berorganisasi.
“Kami ingin lebih memberdayakan perempuan dari berbagai sektor, termasuk politik, agar perempuan memiliki pengetahuan yang lebih dari yang sebelumnya sekedar mengenal urusan rumah tangga atau dapur misalnya,” ungkap Dadang.
Dari kegiatan pendidikan politik yang digelar Bakesbangpol ini, kata Dadang, umumnya kaum perempuan belum memahami tentang kuota 30% keterwakilan perempuan dari tiap partai politik.
“Kami jelaskan bawah kuota 30% keterwakilan perempuan di kursi DPR atau DPRD itu harus bisa dipenuhi oleh parpol dalam rangka meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik. Namun pada kenyataannya kuota 30% ini belum bisa diterapkan parpol secara maksimal,” terang Dadang.
Dari 50 kursi di DPRD Kab Bandung sendiri saat ini baru ada 12 anggota dewan perempuan dari yang seharusnya ada 19 anggota dewan.