BANJARAN, balebandung.com – Bupati Bandung Dadang Supriatna disambut antusias warga saat hadir di Festival Seni Budaya “Milangkala Hajat Lembur ka-47”, di Lapangan Pasirpiring Kampung Cikamadong RT 04/RW 12 Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Sabtu (16/8/2025).
Festival senibudaya digelar dalam rangka memperingati HUT ke-47 Desa Banjaran Wetan dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Keseruan makin meriah saat bupati menggelar kuis berhadiah bagi warga yang bisa menjawab pertanyaannya. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk apresiasi dan berbagi kebahagiaan bersama warga Desa Banjaran Wetan.
Kang DS pun melontarkan pertanyaan kepada anak sekolah untuk menyebutkan butir-butir Pancasila, selain rakaat dalam salat lima waktu, rukun iman dan pertanyaan kuis lainnya.
Termasuk warga usia dewasa sampai orangtua sehingga 10 warga setempat dipanggil ke atas panggung untuk menjawab pertanyaan kuis. Salah satu warga di antaranya mendapatkan rezeki dengan diberikan modal usaha dagang dari bupati. Ada pula seorang anak yang dengan polos mengaku jujur jarang sholat hanya sakapeung (kadang-kadang).
Di tengah kuis, ada seorang gadis yang mengajukan keterampilannya bercerita sejarah Desa Banjaran Wetan.
“Pak, saya mah tahu tentang sejarah Kecamatan Banjaran,” usul gadis bernama Rina Herlina, warga Kampung Cileutik RW 8.
“Sok, ceritakan. Masih sekolah?” timpal bupati.
“Sudah lulus SMA,” jawab Rina.
Lantas Rina menuturkan dongengnya, bahwa Desa Banjaran Wetan merupakan desa pemekaran dari Desa Banjaran Kulon. Konon dinamai Kecamatan Banjaran tak lepas dari sejarah penyebaran agama Islam oleh KH Abdul Syakieb utusan Kesultaan Cirebon pada abad-15.
Dikisahkan saat KH Abdul berkendara menaiki kudanya menuju tempat mengajar, kuda yang dikendarainya terjatuh di jalanan yang dilapisi berjejeran atau barisan batu. Saat terjatuh, sang kiai spontan berucap bahasa Jawa ” Tibo Jaran”, yang artinya kuda jatuh.
Para santi yang melihatnya terjatuh pun langsung menghampiri sang kiai. Petilasan kiai saat terjatuh itu oleh para santrinya hingga kini disebutlah Banjaran. Versi lain menuturkan, karena Kiai Abdul Syakieb berasal dari Banjarnegara Jawa Tengah, maka wilayah yang ia singgahi di Bandung Selatan itu pun dinamai Banjaran.
Seusai Rina mendongeng, Bupati Kang DS lantas menawarkannya untuk mengikuti Program Beasiswa ti Bupati (Besti) untuk melanjutkan pendidikannya kuliah ke perguruan tinggi sampai selesai S1.
“Nanti saja tahun depan, Pak. Saya mau kerja dulu cari duit,” tukas Rina.
Selain Program Besti, Bupati Kang DS juga mensosialsasikan program ungulan lainnya yaitu menciptakan 10.000 wirausaha muda dan lapangan kerja setiap tahunnya, bagi para pemuda lulusan SLTA maupun perguruan tinggi yang masih menganggur.
“Terutama bagi warga yang ingin wirausaha atau enterpreuner, segera daftar dan komunikasi dengan pemerintah desa. Nantinya dilatih untuk menjadi pengusaha yang andal sesuai dengan skill-nya,” kata dia.
Termasuk bagi janda yang memiliki anak, Pemkab Bandung menyiapkan program Make up Artist (MuA). Setiap tahunnya, Pemkab Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan memfasilitasi pelatihan MuA 2.500 perempuan.
Di akhir acara, Bupati Kang DS mengaku bukan pertama kalinya ia hadir di Desa Banjaran Wetan. Melainkan sudah beberapa kali kegiatan. Ia terkenang saat merevitalisasi tanah carik desa untuk dijadikan lahan produktif.
Karenanya ia mengucapkan selamat, ngawilujengkeun “Milangkala Hajat Lembur ka 47” dan berharap ada peningkatan dalam pembangunan di desa tersebut. Ia pun turut memberikan apreasiasi kepada Pemerintah Desa Banjaran Wetan karena sudah terbentuk BUMDes Banda Raksa. BUMDes ini sudah bisa memproduksi telur per harinya 1.500 butir.
“Ini bisa dikolaborasikan dengan kebutuhan dapur SPPG dalam program Pak Presiden yaitu Makan Bergizi Gratis, bisa setiap hari dikerjasamakan. Karena kebutuhan telur bisa mencapai 1,26 juta butir per minggunya, selain kebutuhan daging ayam, ikan, sayur dan lain-lain,” kata Kang DS.
Di hadapan masyarakat, Kang DS menyebutkan di Desa Banjaran Wetan jalan sepanjang 3 km yang harus diperbaiki. Untuk memperbaiki infrastruktur jalan itu, kata dia, Pemkab Bandung akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk seluruh Kabupaten Bandung selama tiga tahun ke depan, termasuk di Desa Banjaran Wetan.
Kang DS pun meminta doa kepada masyarakat Kabupaten Bandung, memasuki enam bulan kepemimpinan di periode kedua ini dirinya tetap amanah istiqomah dan diberikan kesehatan lahir batin.***