Semangat Gerakan Literasi di SDN Cisaat: Dari Sudut Baca hingga Harapan Prestasi

0
23

PACET, Balebandung.com – Suasana pagi di SDN Cisaat di Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung berbeda dari biasanya. Di setiap kelas, terdengar lantunan bacaan anak-anak yang larut dalam dunia buku. Pemandangan ini adalah bagian dari implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang menjadi program unggulan dalam meningkatkan minat baca siswa.

Dalam observasi yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa, terungkap bagaimana program literasi di sekolah ini tidak sekadar mengajarkan anak untuk membaca dan menulis.

ā€œLiterasi itu bukan cuma bisa baca tulis. Tapi bagaimana anak-anak bisa memahami isi bacaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan,ā€ ujar Suci Islamiati, S.Pd, guru pembimbing literasi sekaligus narasumber utama.

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan adalah membaca buku selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai, sebuah kebiasaan yang melibatkan baik guru maupun siswa. Selain itu, ada juga kegiatan pidato mingguan serta tantangan menulis jurnal literasi berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat sekitar, mulai dari guru, petani, hingga pedagang.

Upaya untuk meningkatkan minat baca tidak berhenti di situ. Guru-guru juga menerapkan strategi kreatif seperti membaca bersama dengan ekspresi yang menyenangkan dan menyisipkan permainan dalam proses belajar. Literasi pun diintegrasikan dalam semua mata pelajaran, termasuk numerasi yang diajarkan lewat cerita dan visual menarik.

Namun, jalan tidak selalu mulus. Tantangan terbesar datang dari siswa baru yang berusia remaja dan kurang tertarik membaca. Solusi sederhana namun efektif dilakukan: memberikan reward kecil seperti permen agar mereka lebih semangat.

Fasilitas sekolah pun turut mendukung. Pojok literasi hadir di setiap kelas, dengan buku-buku yang dikelompokkan berdasarkan level membaca siswa dan dipajang secara menarik. Keterlibatan orang tua melalui grup WhatsApp serta sinergi antara guru muda dan senior turut memperkuat implementasi program ini.

Baca Juga  Bupati Bandung: Ponpes Al Misbah Sudah Maju

Meski belum memiliki inovasi besar, pendekatan sederhana seperti membebaskan siswa memilih buku sesuai minat terbukti efektif membangun semangat. Perlahan tapi pasti, siswa mulai aktif mengunjungi perpustakaan dan menunjukkan antusiasme terhadap kegiatan membaca.

Tak hanya berhenti di literasi konvensional, literasi digital juga mulai diperkenalkan. Kelas 5 SD sudah menggunakan komputer untuk keperluan ANBK, sementara kelas lain mulai diperkenalkan pada penggunaan media digital melalui HP dan aplikasi sederhana.

Di balik semua usaha ini, tersimpan harapan besar. ā€œKami ingin budaya literasi ini tumbuh sejak dini, bahkan bisa melahirkan inovasi dan prestasi sampai ke tingkat kecamatan,ā€ tutur Suci Islamiati penuh semangat.

Dengan kolaborasi yang kuat antara seluruh warga sekolah dan dukungan lingkungan, SDN Cisaat memberikan contoh nyata bahwa literasi bukan hanya tentang membaca, tapi tentang membangun masa depan anak-anak yang lebih cerah.*** by Eka Latifah