Wagub Minta Hak Penyandang Disabilitas Lebih Diperhatikan

oleh -31 Dilihat
oleh
Wagub Jabar Deddy Mizwar mendampingi Mensos Khofifah Indar Parawangsa saat Semarak Olimpiade Seni dan Desain Bagi Penyandang Disabilitas di Gedung Serbaguna Kampus Widyatama, Jl Cikutra Bandung, Minggu (8/5). by Humas Pemprov Jabar.
Wagub Jabar Deddy Mizwar mendampingi Mensos Khofifah Indar Parawangsa saat Semarak Olimpiade Seni dan Desain Bagi Penyandang Disabilitas di Gedung Serbaguna Kampus Widyatama, Jl Cikutra Bandung, Minggu (8/5). by Humas Pemprov Jabar.

CIBEUNYING KIDUL – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta agar fasilitas atau infrastruktur penunjang kaum disabilitas bisa dibangun di berbagai fasilitas umum masyarakat. Hal ini diungkapkannya usai menghadiri acara Olimpiade Seni dan Desain Bagi Penyandang Disabilitas 2016 di Kampus Widyatama, Jl. Cikutra Kota Bandung, Minggu (8/5/16). Wagub mengungkapkan hal tersebut perlu dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran semua elemen masyarakat terhadap hak-hak para penyandang disabilitas.

“Sekarang juga pembangunan di kota, seperti di mall atau di tempat umum lainnya, perkantoran juga harus sudah memikirkan hal itu. Harusnya sudah difasilitasi kepentingan disabilitas. Jadi kalau selama ini belum diperhatikan, karena kesadaran itu belum tumbuh secara menyeluruh, baik di kalangan swasta, termasuk akademisi juga kan, termasuk kalangan pengusaha. Bangunan pemerintah pun belum seluruhnya memfasilitasi,” ungkap Deddy.

Sama seperti masyarakat pada umumnya kaum disabilitas memiliki hak yang sama di berbagai bidang, seperti hak mendapatkan pendidikan, sosial, pekerjaan yang layak, termasuk kesempatan menjadi PNS, dan lainnya. Wagub mengatakan hal tersebut perlu dipikirkan bersama oleh semua pihak tidak hanya oleh pemerintah.

Untuk itu, wagub mengapresiasi Art Therapy Center Widyatama yang telah memfasilitasi penyandang disabilitas dalam mengenyam pendidikannya, serta pihak yang telah menggelar Olimpiade Seni dan Desain Bagi Penyandang Disabilitas ini.

“Dan ini yang menarik adalah bagaimana perguruan tinggi swasta yang mengkhususkan Art Therapy Center. Jadi pendidikan khusus buat penyandang disabilitas. Perguruan tinggi lain, termasuk perguruan tinggi negeri belum ada malah. Saya kira ini contoh yang perlu ditiru!” tandas Deddy.

Menurut wagub, olimpiade ini bisa menjadi momentum strategis untuk lebih membangkitkan kesadaran, kepedulian, serta dukungan masyarakat yang lebih luas terhadap upaya untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas yang ada di Jawa Barat dan Indonesia secara keseluruhan.

Baca Juga  Aher Jalani Sensus Ekonomi

Ada sembilan mata lomba yang dikompetisikan dalam olimpiade ini, yakni lomba desain poster, komik strip, fotografi, seni lukis, dan kriya. Sementara dalam bidang musik, ada lomba cipta lagu, solo vocal, dan grup band. Tak ketinggalan ada pula lomba untuk kategori tari kreasi.

Olimpiade Seni dan Desain yang digelar 5 – 8 Mei 2016 ini diikuti 150 orang peserta dari seluruh Indonesia. Dan 45 orang diantaranya merupakan finalis dari 4 provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Bali, dan Jawa Barat.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.