BOJONGSOANG,balebandung.com – Sejumlah warga menyampaikan keluh kesah dan harapannya kepada Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat pelaksanaan Rembug Bedas di Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Rabu (11/1/2023).
Termasuk sejumlah warga di Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang, pada kegiatan Rembug Bedas juga mengungkapkan aspirasinya yang menyatakan di desa tersebut masih banyak warga yang nganggur.
Sejumlah warga itu berharap ada peningkatan fasos dan fasum di Desa Cipagalo, selain mereka berharap ada lapangan olahraga untuk kegiatan masyarakat sehari-hari. Curhatan warga juga berharap adanya tempat pembuangan sampah sementara (TPS), dan akses jalan baru untuk mengurangi kemacetan kendaraan di Desa Cipagalo tersebut. Warga juga berharap ada tempat pemakaman umum untuk masyarakat.
Di hadapan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Faisal, warga setempat berharap ada pembukaan akses jalan yang masuk kawasan Desa Cipagalo, supaya masyarakat nyaman dan tidak ada antrian kendaraan. Untuk itu, warga berharap para pelaku usaha bisa membebaskan lahan untuk pembukaan akses jalan baru.
Dengan adanya pembebasan lahan untuk akses jalan baru itu untuk memberikan kemudahan bagi para pengendara roda dua maupun roda empat. Diharapkan dengan adanya akses jalan baru itu dapat menghindari kemacetan kendaraan.
Keluh kesah yang sama disampaikan oleh Dedeh, warga Desa Cipagalo lainnya. Ia berharap kepada Bupati Bandung untuk menelusuri penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) baik yang berkah dan tidak berhak menerima bantuan tersebut. “Jangan sampai yang tidak berhak menerima bantuan BLT, menerima bantuan tersebut,” katanya.
Mendengar aspirasi dan keluh kesah dari sejumlah warga itu, Bupati Dadang Supriatna pun langsung meresponnya. Khusunya untuk penyaluran BLT, bagi warga yang tidak berhak menerima dan sudah sejahtera hidupnya, aparatur pemerintahan desa untuk mencoret warga yang tidak berhak menerima bantuan BLT tersebut.
“Saya hadir di sini (Desa Cipagalo dan Desa Lengkong) untuk memberikan solusi dan informasi kepada masyarakat. Di antaranya untuk diskusi dan mencari solusi dalam upaya membuka kesempatan lapangan kerja atau menjadi pelaku usaha baru,” kata Dadang Supriatna.
Saat hadir di tengah-tengah masyarakat di Desa Cipagalo dan Desa Lengkong, Bupati Bandung pun sempat bertanya, apakah di desa tersebut masih ada yang nganggur? Warga pun sontak menjawab, masih banyak yang nganggur.
Bupati Bandung pun menawarkan solusi untuk warga yang masih nganggur. “Saatnya para pemuda untuk bangkit. Kita harus punya semangat dan keinginan. Karena pemerintah sudah menyiapkan modal usaha melalui bank BJB dan BPR Kerta Raharja,” katanya.
Dadang Supriatna menyebutkan tercatat sebanyak 2,8 juta usia produktif di Kabupaten Bandung, dari 3,66 juta penduduk.
Bupati Bandung berharap kepada masing-maisng RT, RW dan kepala desa untuk mendata warganya yang belum bekerja. Apakah, mereka mau bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri, di antaranya ke negara Korea Selatan, Jepang, Amerika dan negara lainnya.
Bupati menyarankan kepada warga yang ingin kerja ke luar negeri untuk daftar ke Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung, setelah sebelumnya melewati proses pendidikan dan pelatihan supaya mereka bisa bekerja di luar negeri.
“Atau mereka ingin membuka usaha dalam perbengkelan, las, menjahit atau menjadi pengusaha dalam bidang UMKM. Misalnya, membuat keset, roti, kue dan kegiatan usahanya. Disaat butuh modal usaha, kan sudah ada di BPR dan Bank BJB,” kata Bupati Bandung.
Dadang Supriatna mengatakan, dengan cara pendataan itu untuk menentukan solusi kepada warga usia produktif yang belum bekerja atau masih nganggur.
“Warga untuk memanfaatkan dana bergulir sebesar Rp 70 miliar. Bisa dimanfaatkan melalui program KWT (Kelompok Wanita Tani), Kube (Kelompok Usaha Bersama) dan usaha lainnya,” katanya.
Menurutnya, Kube dengan anggota 5-10 orang itu, dengan pinjaman bantuannya antara Rp 5 juta sampai Rp 20 juta untuk modal usaha.
Bupati mengatakan anggaran yang digunakan itu bisa digulirkan kepada komunitas atau kelompok lainnya. “Dana bergulir ini fokus pada peningkatan ekonomi masyarakat. Ini bagian dari ikhtiar, untuk membantu masyarakat. Makanya saya hadir di tengah-tengah masyarakat” katanya
Ia megaskan, dalam rekrutmen calon tenaga kerja itu untuk menghindari calo. “Kita harus sama-sama memberantas calo,” katanya.
Bupati Bandung juga berharap kepada kades untuk berkoordinasi dengan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung, dalam upaya memberikan arahan kepada para calon tenaga kerja tersebut. “Supaya mereka bisa diarahkan dan mendapatkan pekerja atau membuka usaha baru,” katanya.***