
BANDUNG BARAT – Seharinya Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kebersihan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengangkut sekitar 150 ton sampah dari berbagai sumber sampah, seperti di permukiman, perumahan, pertokoan, pasar, rumah sakit, hotel, maupun restoran. Akan tetapi, pelayanan sampah UPTD Kebersihan itu baru meliputi sebagian wilayah di Bandung Barat.
“Kami baru bisa melayani 11 kecamatan dari total 16 kecamatan di KBB. Karena itu kami masih perlu menambah armada dan petugas agar seluruh KBB bisa ter-cover pelayanan,” kata Kepala UPTD KBB Apit Akhmad Hanafi, Jumat (11/3/16).
Apit juga menyinggung jika biaya operasional petugas kebersihan di KBB hanya cukup sampai awal Oktober. “Tahun ini anggaran UPTD Kebersihan berkurang, dari Rp 9,6 miliar menjadi Rp 8,5 miliar. Karena itu biaya operasional petugas kebersihan diprediksi hanya cukup sampai Oktober nanti,” ungkapnya
Dia berharap pada APBD perubahan 2016 ada penambahan anggaran untuk UPTD Kebersihan. Jika ada penambahan, maka pihaknya akan lebih leluasa dalam menjalankan program. Sebab selama ini dengan keterbatasan anggaran, pihaknya harus mendahulukan skala prioritas kebutuhan yang lebih penting.
Menurutnya besaran anggaran itu kebanyakan digunakan untuk biaya operasional kebersihan, yang meliputi bahan bakar dan perawatan suku cadang kendaraan, pengangkutan sampah, serta gaji untuk 235 petugas kebersihan dari mulai tukang sapu, mekanik, petugas keamanan, supir, sampai staf.
“Retribusi sampah yang dibebankan kepada masyarakat tidak dapat digunakan secara langsung oleh UPTD Kebersihan. Pendapatan dari iuran sampah itu harus disetorkan ke kas daerah,” kata Apit. (fik)