Jumat, Desember 6, 2024
spot_img
BerandaBale JabarPentingnya Peran Aktif Masyarakat Jaga Lingkungan

Pentingnya Peran Aktif Masyarakat Jaga Lingkungan

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memberikan penghargaan kepada Pemkab Subang pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/7). by Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memberikan penghargaan kepada Pemkab Subang pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/7). by Humas Pemprov Jabar

BANDUNG – Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2016 digelar di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/07/16). Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang bertemakan Go Wild For Life atau Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan ini, dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bupati dan Walikota se-Jabar, FKPD Jabar, komunitas pecinta lingkungan dan 177 Sekolah Berbudaya Lingkungan di Jabar.

Gubernur Aher mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni diharapkan dapat lebih meningkatkan komitmen dan sinergi antara pemangku kepentingan pembangunan di Jabar, untuk bersama-sama menjaga dan memelihara kelestarian, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Hal ini demi tercapainya kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat secara berkesinambungan.

“Tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini di mana banyak flora dan fauna yang terancam punah. Untuk itu mari kita bersama-sama jaga dan pelihara kelestarian alam,” ujar Gubernur.

Di Provinsi Jawa Barat terdapat 6.500 jenis flora, dari jumlah tersebut sebanyak 4.500 jenis merupakan tumbuhan asli yang tumbuh di lokasi khusus dan tidak ada di daerah lain. Sedangkan potensi fauna di Jabar meliputi 499 spesies burung dan 15 jenis diantaranya terancam punah seperti Elang Jawa yang ada di Taman Nasional Gunung Halimun. Hewan mamalia ada 137 jenis dengan 22 jenis diantaranya terancam punah seperti Banteng di Pangandaran dan hutan Sancang, termasuk hewan endemik yang terancam punah. Potensi ikan air tawar di Jabar tercatat ada 132 jenis dengan 13 jenis diantaranya terancam punah bahkan diduga telah punah seperti Ikan Tagih (ikan khas Sungai Citarum).

Menanggapi hal itu Gubernur Aher meminta kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli dan memperhatikan tentang pentingnya lingkungan hidup bagi sumber kehidupan. Ia mengimbau untuk terus meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keberadaan flora dan fauna, memulihkan lingkungan, mensukseskan gerakan rehabilitasi lahan kritis di Jabar.

“Sukseskan pula gerakan Citarum Bestari dengan cara menjaga kualitas lingkungan termasuk didalamnya sumber air dan pemeliharaan kawasan sempadan sumber air,” kata Aher.

Dalam kesempatan itu Pemprov Jabar juga memberikan penghargaan kepada 177 sekolah di Jabar yang berbudaya lingkungan dan tokoh-tokoh masyarakat yang mengabdi, membina serta menyelamatkan lingkungan.

“Semoga peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Jabar ini dapat menggugah kita semua untuk berperan nyata dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup demi keberlangsungan kehidupan manusia,” ucapnya.

bb-demiz-lingkunganWagub Terima Penghargaan Nirwasita Tantra

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 ini terasa istimewa karena di tengah upaya bersama dalam melestarikan lingkungan hidup Jawa Barat, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menerima Penghargaan Nirwasita Tantra 2016 Tingkat Provinsi, pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 Tingkat Nasional yang digelar di Istana Siak Sri Indrapura Provinsi Riau, Jumat (22/7/16). Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Deddy mengatakan penghargaan ini bukan target, kita melakukan pelestarian lingkungan agar tidak dzalim kepada generasi berikutnya.

Nirwasita Tantra Award adalah penghargaan dari pemerintah terhadap kepala daerah (gubernur dan bupati/walikota) yang dinilai memiliki kepemimpinan yang mampu merumuskan dan menerapkan kebijakan dan program kerja berbasis pembangunan berkelanjutan, guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya. Penilaian penghargaan Nirwasita Tantra didasarkan atas dokumen status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), yaitu dokumen yang menyatakan kondisi, permasalahan, dan kebijakan dan/atau program yang ditetapkan dan diterapkan daerah dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya.

Wapres Jusuf Kalla mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada seluruh pejuang lingkungan dan berharap penghargaan yang diraih dapat menginspirasi dan mendorong perbaikan kualitas lingkungan hidup oleh seluruh masyarakat serta bermanfaat bagi generasi mendatang.

Wapres Jusuf Kalla dalam sambutannya mengingatkan agar kita terhindar dari “kutukan sumberdaya alam” di mana sebuah negara yang kaya akan sumberdaya alam justru mengalami bencana akibat pengelolaan lingkungan hidup yang tidak tepat.

Lebih lanjut lagi JK mengatakan bahwa lingkungan hidup sudah berubah maka kehidupan juga berubah. “Dulu memiliki gading gajah dan kulit harimau adalah kebanggaan, sekarang menjadi musuh dunia,” kata dia.

Pada tahun 2016 ini, terdapat 57 Kabupaten/Kota nominator Penghargaan Nirwasita Tantra Tingkat Kabupaten/Kota dan 29 Provinsi nominator Penghargaan Nirwasita Tantra Tingkat Provinsi. Setelah melalui tiga tahap penilaian, akhirnya terpilih 5 provinsi, 4 Kabupaten, dan 2 Kota pemenang Penghargaan Nirwasita Tantra 2016.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img

TERKINI

spot_img