SOREANG, Balebandung.com – Berdasarkan rilis dari Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 6 Juni 2020 tentang prakiraan musim kemarau, diperkirakan akan terjadi mulai Agustus 2020 di sebagian besar zona musim di Indonesia dan cenderung lebih basah (di atas normal) dari rata-rata tahun sebelumnya.
Untuk mengantisipasi musim kemarau tahun 2020 ini, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung tetap berupaya memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan. Menurut Perumda Tirta Raharja, saat ini pendistribusian air minum kepada masyarakat di Wilayah Pelayanan Selatan, Timur dan Utara, secara umum masih relatif aman.
“Kondisi kapasitas air baku, dari hulu Sungai Citarum pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikoneng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, relatif stabil untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Ciparay, Baleendah, Bojongsoang, Majalaya, Rancaekek dan sekitarnya,” kata Manajer Humas dan Kesekretariatan Perumda Tirta Raharja, Sri Hartati dalam rilisnya, Jumat (10/7/20).
Sementara itu, ketersediaan/kapasitas air baku dari Sungai Cisangkuy yang menjadi sumber air Perumda Air Minum Tirta Raharja untuk melayani masyarakat di Wilayah Pelayanan Selatan dan sekitarnya, mulai terjadi penurunan dan fluktuasi kapasitas.
“Untuk itu, dimohon kepada pelanggan di Wilayah Soreang, Banjaran, Katapang, Kutawaringin dan sekitarnya, agar mulai siap sedia menyiapkan penampung air yang cukup, khususnya untuk mengantisipasi ketidak ketersediaan air minum di saat pengaliran dari perpipaan Perumda Tirta Raharja mengalami fluktuasi atau terhenti pengalirannya di rumah pelanggan,” imbuh Tati, sapaan Sri Hartati.
Menurutnya pendistribusian air kepada masyarakat di Wilayah Utara Pelayanan Air Minum Perumda Tirta Raharja, saat ini dilakukan dari sumber air Sungai Cimahi. Tati mengatakan untuk pelanggan di Kota Cimahi, Cisarua Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya masih relatif aman. Meskipun demikian, pelanggan di Wilayah Utara disarankan untuk mulai melakukan antisipasi dengan menyediakan tempat penampungan air menjelang musim kemarau, mengingat penurunan kapasitas sumber air di Wilayah Utara pada musim kemarau bisa turun lebih dari 50 persen kapasitas.
“Saat ini Perumda Air Minum Tirta Raharja melakukan berbagai upaya antisipasi pada sistem produksi, distribusi dan instrumen lainnya pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan melakukan pendistribusian dan pemeliharaan pada seluruh sistem produksi dan jaringan perpipaan secara periodik sebagai kegiatan rutin,” jelas Tati.
Hal ini dilakukan, mengingat adanya Pandemi Covid-19 ini, relatif berdampak terhadap aktivitas operasional serta perlu dilakukan antisipasi terhadap risiko dan kondisi kesehatan petugas operasional Perumda Air Minum Tirta Raharja dalam menangani persoalan di lapangan. “Sehingga aktivitasnya pemeliharaan dan pemeriksaan teknis dilakukan secara cepat, efektif, dan efisien dengan mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya.
Lebih lanjut Tati memaparkan, upaya optimalisasi pelayanan di Perumda Tirta Raharja kepada pelanggan, bila kapasitas sumber air menurun pada musim kemarau, antara lain dilakukan dengan melakukan rekayasa jaringan pipa distribusi. Upaya lainnya yakni monitoring tekanan air untuk menjaga kontinuitas pengaliran, dan mobilisasi enam unit armada tangki secara gratis kepada masyarakat pelanggan yang tidak mendapat air.
Pihaknya juga menghimbau kepada pelanggan untuk menyediakan tempat penampungan air, gunakan air dengan bijak, menampung air bila masih mengalir, dan menutup kran air pada saat tidak digunakan.
“Masyarakat pelanggan yang membutuhkan pelayanan supply air via armada tangki, dapat mengajukan permohonan yang dikoordinir oleh ketua RT/RW/tokoh masyarakat dan lain-lain untuk dapat di-supply kepada beberapa pelanggan di lingkungan rumahnya,” kata Tati.***