GEGERKALONG – Jelang eksekusi pengosongan, warga yang tinggal Kompleks Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Gegerkalong, Kota Bandung, memblokade akses masuk ke komplek tersebut. Bahkan sebelumnya diberitakan warga menghadang kedatangan sejumlah aparat TNI dari Kodam III/Siliwangi, Jumat (1/7/16). Meski dihadang, aparat TNI tetap melakukan pendataan.
Pendataan yang dipimpin Aslog Kasdam III Siliwangi Kol Inf Herlan itu dilakukan terkait rencana penertiban yang akan dilakukan Kodam III/Siliwangi terhadap puluhan kepala keluarga (KK) di kompleks khusus TNI tersebut. Pihak Kodam III/Siliwangi beralasan, sebagaimana peraturan menteri pertahanan bahwa rumah dinas (rumdin) hanya boleh digunakan prajurit aktif.
Di tengah kedatangan aparat TNI yang menggunakan mobil dan motor, warga pun sudah siap-siap melakukan penghadangan. Mereka dengan tegas menolak pendataan, terlebih penertiban dilakukan. Warga juga membuat barikade untuk menghalau satu tim pimpinan Aslog dan Asintel Kodam III/Siliwangi itu.
Warga pun mengungkit-ungkit perjuangan nenek moyangnya yang berhasil melumpuhkan komplotan DI TII pimpinan Kartosuwiryo. “Yang berjuang siapa, yang merasa punya hak siapa. Usir-usir!” teriak warga yang menghadang rombongan Kodam III/Siliwangi. Warga yang kini tinggal di KPAD, merasa berhak atas tempat tinggal yang mereka tempati sekarang.
Hingga kini pun warga tetap membarikade akses masuk ke KPAD. Sesekali tampak sejumlah warga dan ormas FKPPI standby di pintu-pintu masuk. Dari pantauan wartawan, hanya ada dua akses masuk sekarang ke KPAD yang bisa dilintasi kendaraan, yaitu dari Gegerkalong dan Gegerkalong Girang (dari arah Ponpes Daarut Tauhiid).