
PANGALENGAN, Balebandung.com – Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan turut menjadi peserta dan berhasil tiba di garis finish 10K pada West Java Eco Marathon (WJEM) 2017, Minggu (15/10/17). Netty menyatakan kesehatan itu 80% dipengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat. Menurutnya, menjaga pola hidup sehat bisa dilakukan dengan cara mudah dan murah. Salah satunya dengan latihan fisik secara rutin, yaitu lari.
“Saya menyadari bahwa kesehatan itu 75 hingga 80 persennya dipengaruhi oleh perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan latihan fisik yang rutin. Jadi dengan olahraga kita gak cepat lelah, gak cepat ngantuk, kemampuan kita menahan sakit juga melampaui masyarakat pada umumnya,” kata Netty.
“Saya ingin memotivasi masyarakat bahwa gerakan hidup sehat ini ternyata bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan murah, yaitu lari. Gak perlu alat yang mahal dan ribet,” lanjutnya.
Netty mengaku lari di alam terbuka dan ikut serta maraton bertema lingkungan baru pertama kali dia lakukan. Disambut sang suami, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di garis finish, Netty menceritakan antusiasnya akan track race yang menyuguhkan pemandangan indah membuatnya tak henti berdecak kagum.
“Alhamdulillah Saya bersyukur sampai di titik finish meskipun dari segi persiapan saya tidak terlalu mempersiapkan diri secara khusus karena padatnya kegiatan beberapa hari ini,” tutur Netty.
“Saya pun mengapresiasi pilihan lokasi dan rute yang dipakai panitia, karena memang ini memberikan tantangan tersendiri bagi para runners (pelari) yang berlari di tengah perkebunan, perbukitan dan banyak sekali pemandangan-pemandangan indah lainnya. Jadi ini betul-betul sebuah event lari yang sangat menyenangkan,” sambungnya.
West Java Eco Marathon diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk mendukung promosi pariwisata. Setiap tahunnya akan digelar dengan track berbeda sesuai dengan kampanye Pariwisata Jawa Barat ‘Gurilap’.
West Java Eco Marathon pertama menyajikan “Feel The Breeze”. Di ketinggian 1.100-1.750 DPL udara sejuk Bandung Selatan, tersaji venue favorit tempat berlatih atlet-atlet top lari Indonesia.
“Tentu saja dalam konteks pariwisata dan kebudayaan ini bisa menjadi salah satu sarana yang bisa membuktikan betapa indahnya alam Jawa Barat. Saya pikir Jawa Barat memiliki potensi wisata. Tahun depan mungkin bisa diselenggarakan di Jabar Selatan,” pungkas Netty.***