BALIKPAPAN,balebandung.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung bertolak ke Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur untuk mengikuti rangkaian kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2022.
Dalam rangka mempromosikan budaya global untuk PRB, UNISDR (United Nations Internasional Strategi for Disaster Reduction) telah menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional (International Day for Disaster Risk Reduction). Di Indonesia, peringatan bulan PRB juga sudah menjadi agenda nasional yang diselenggarakan setiap tahun.
“Selama tiga hari, yaitu dari 12-14 Oktober 2022, saya mewakili Pemkab Bandung mengikuti rangkaian kegiatan Peringatan Bulan PRB yang dilaksanakan di Kota Balikpapan. Tema Bulan PRB tahun 2022 ini adalah Bersama Kita Tangguh dengan tagline Bebaya Etam Tegoh,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).
Uka Suska mengungkapkan, peringatan Bulan PRB merupakan sarana mensosialisasikan kegiatan dan konsepsi mengenai pengurangan risiko bencana oleh multipihak yang bertujuan untuk membangun kesadaran bersama. “Selain itu untuk membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta ajang pelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung,” jelas Uka Suska.
Dalam berbagai rangkaian kegiatan di Kota Balikpapan tersebut, imbuh Uka Suska, menjadi bahan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten Bandung, terkait dengan peringatan bulan PRB tahun 2022.
Uka Suska mengungkapkan, melihat potensi ancaman bencana di Kabupaten Bandung, yaitu ada 9 potensi yang harus diketahui oleh masyarakat.
“9 potensi bencana di Kabupaten Bandung itu, yakni letusan gunung api, gempa bumi (geologi dan vulkanologi). Berkaitan dengan bencana hidro-meteorologi kering, di antaranya kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan. Bencana hidro-meteorologi basah, mulai dari banjir genangan, banjir bandang, longsor. Selain itu cuaca ekstrem atau angin puting beliung. Sedangkan bencana non-alam, epidemi atau wabah penyakit (Covid-19/Penyakit Mulut dan Kuku),” jelasnya.
Uka Suska juga turut membagikan siaran pers BNPB, terkait peringatan bulan PRB 2022 dalam pelaksanaan simulasi penanganan longsor.
Disebutkan, rangkaian acara peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang dihelat di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Oktober ini, memasuki masa-masa akhir. Pada hari ini Kamis (13/10/2022), kegiatan yang berlangsung berupa Simulasi Penanganan Tanah Longsor.
Skenario yang dirancang adalah terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama, sehingga mengakibatkan tanah longsor yang menimpa permukiman warga di lereng bukit. Kejadian tersebut menyebabkan banyak warga hilang dan tertimpa material longsor. Tim Gabungan langsung menuju lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi dan melakukan penanganan menggunakan alat berat.
Simulasi penanganan tanah longsor dibuka oleh Prasinta Dewi selaku Deputi Bidang Pencegahan BNPB. Dalam sambutannya, Prasinta Dewi mengatakan simulasi ini bagian dari arahan Presiden Joko Widodo terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengadakan simulasi yang melibatkan unsur pentaheliks bergabung dalam satu komando,” ucap Prasinta disela-sela kegiatan simulasi.
Dirinya menambahkan, simulasi ini berjalan lancar dan terpenuhi tahapan-tahapan penanganan bencananya. “Secara keseluruhan sudah memenuhi syarat dengan adanya posko, tim evakuasi, sarana pengungsian lengkap, kebutuhan logsitik dan kebutuhan dasar,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat diamplifikasi saat bencana terjadi, sehingga penanganan darurat berjalan sesuai alurnya. “Saya kira ini menjadi dasar ketika bencana terjadi mereka sudah tahu apa yang harus dikerjakan,” kata Prasinta.***