BANDUNG – Kota Bandung punya satu lagi lokasi wisata edukasi yang disiapkan untuk warganya. Terhitung Selasa (1/8) dibuka untuk umum, Bandung Planning Gallery (BPG) atau Anjungan Perencanaan Kota, yang terletak di Jl Aceh No 36, atau tepatnya bekas Gedung DPRD Kota Bandung lama.
“Kita memang memanfaatkan lahan bekas Gedung DPRD Kota Bandung lama. Kan ada dua lantai, lantai bawahnya untuk Bandung Planning Gallery, lantai duanya untuk kantor Bappelitbang Kota Bandung,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pembangunan (Bappelitbang) Kota Bandung, Hery Antasari, dirilis Humas Pemkot Bandung, Senin (31/8/17).
Hery mengatakan, BPG tersebut adalah tempat di mana Pemkot Bandung menyajikan rencana pembangunan Kota Bandung ke depan, dan yang juga tengah dibangun sekarang. “Yang melatarbelakangi pembangunan Bandung Planning Gallery ini adalah keinginan Pemkot Bandung menyampaikan kepada masyarakat, sehingga pemahaman terhadap rencana pembangunan tidak hanya dimiliki segelintir orang, tapi semua orang,” papar Hery.
Meskipun namanya Bandung Planning Gallery, namun Bandung tempo dulu juga terpapar di sini. Alasannya, kata Hery, karena untuk menjadikan Bandung seperti sekarang ini, karena ada Bandung tempo dulu. “Jadi ada baiknya, kita paham, kenapa Bandung seperti ini, karena dulunya seperti itu,” tambahnya.
Dengan BPG ini, masyarakat juga jadi paham, kemudahan dan kesulitan dalam membangun Kota Bandung ini seperti apa. Karenanya, masyarakat juga bisa menyampaikan kritik, saran, dan masukan untuk pembangunan Kota Bansung.
“Kritik, saran dan masukan bisa disampaikan secara online, yang disediakan melalui layar lebar di sana atau secara tertulis melalui kubah aspirasi,” kata dia.
Bagi masukan yang dirasa memungkinkan untuk ditindaklanjuti, tentu saja akan ditampung dan dijadikan pertimbangan dalam pembangunan ke depan. Menurut Hery konsep galeri ini dibuat untuk memudahkan semua kalangan mengakses dan memahami apa yang ingin disampaikan Pemkot Bandung.
“Karena kita pahami, bahwa yang menjadi pengunjung nantinya dari berbagai kalangan, mengingat, Bandung Planning Gallery ini dibuka untuk umum secara gratis, dari hari Senin-Sabtu, pukul 09.00-16.00,” paparnya.
Bukan hanya program pemerintah, di sana ada area kontemporer. Di sini, ada investor yang akan membangun di Kota Bandung akan ditampilkan. “Namun SOP-nya sedang kita pikirkan. Apakah memungkinkan, pencantuman rencana di planing galeri ini menjadi syarat pembuatan IMB, sehingga masyarakat bisa memberi masukan sebelum rencana direalisasi. Diharapkan tidak ada masalah ketika perizinan telah keluar. Tapi itu juga masih dipertimbangkan,” ungkap Hery.
Bandung Planning Gallery ini dibangun di lahan seluas kurang lebih 1.600 meter persegi, dan merupakan yang terbesar serta tercanggih untuk konsep yang sama di Indonesia, dengan teknologi paling canggih.
“Di sana ada maket di mana bisa melihat posisi Kota Bandung yang berada dalam cekungan. Di atas maket, akan ada video mapping, yang disorotkan di atas maket, sehingga bisa dilihat secara real time. Selama ini, yang paham kan hanya beberapa orang saja, sementara masyarakat awam tidak paham,” kata dia.
Di sana juga disiapkan video reality, empat dimensi, di mana kita bisa meihat masa depan seolah-olah kita berada di sana. “Nanti kita seolah-olah bisa naik turun LRT,” imbuhnya.
Untuk mengunjungi BPG, lebih asik jika berbekal HP berbasis android. Karena dengan bantuan aplikasi yang bisa di download di play store, pengunjung bisa mendengarkan audio yang divisualkan di layar yang ada di planning galeri.
Namun, untuk yang tidak membawa, bisa dipinjamkan HP android dari pengelola. ?”Jadi, dengan bantuan HP android, bisa mendengarkan suara dengan lebih jelas. Sementara gambarnya ada di tv yang kami pasang,” jelasnya.
Untuk melengkapi teknologi di Bandung Planning Gallery ini, pihaknya telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 9 milyar, termasuk untuk menyewa tenaga outsourcing sebagai bantuan tenaga pengamanan dan untuk pendamping pengunjung.