DAYEUHKOLOT – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu di Jalan Cisirung, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung mengalami kebocoran sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa (3/4/18). IPAL Terpadu ini menampung beberapa pabrik di kawasan industri Dayeuhkolot seperti pabrik Famatex dan Artostek.
Akibat kebocoran pada bagian mainhole IPAL Terpadu, limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) mencemari selokan yang menuju Sungai Citepus, anak Sungai Citarum. Kebocoran ini juga mengakibatkan banjir limbah ke warung-warung yang ada di sekitar IPAL terpadu yang dikelola PT MCAB itu.
Komandan Satgas Citarum Harum Sektor VII Kol Kav Purwadi menuturkan, saat pihaknya sedang melakukan patroli, tiba-tiba menerima laporan dari masyarakat soal meluapnya air limbah ke permukiman warga.
“Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada limbah pabrik yang meluber sampai ke warung makan yang ada di sekitar kawasan IPAL itu. Kemudian kami cek, ternyata benar. Kami pun telusuri asal limbahnya, sampai ditemukan ternyata dari pipa saluran IPAL yang ada di bawah atau tertanam di jalan itu mengalami kebocoran,” ungkap Dansektor VII Kol Kav Purwadi kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa 3 April 2018.
Menurutnya, diduga pipa mainhole IPAL itu bocor karena sudah lapuk dimakan usia, terlebih Jalan Cisirung itu sering terlintasi kendaraan truk berat. “Memang jalannya banyak dilalui truk besar. Kami cari tahu pipa yang bocor itu milik siapa, ternyata dari pipa dari IPAL,” kata Dansektor VII.
Pihaknya pun memminta penjelasan dari pihak pengelola IPAL tersebut. “Menurut pengelola IPAL, kebocoran itu sudah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Kita sendiri akan tetap menelusuri penyebab kebocoran dan memonitor penanganannya sampai besok. Besok kita akan putuskan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap kebocoran pipa IPAL ini, pungkas Purwadi. []