CILILIN – Pemkab Bandung Barat akan membangun jembatan darurat sementara untuk menghubungkan dua dusun di Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Soalnya jembatan yang selama ini digunakan warga beberapa waktu lalu hancur diterjang longsor dan air bah dan hingga kini belum juga diperbaiki.
Kepala Dinas Bina Marga , Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan (DBSDAP) Kabupaten Bandung Barat Adang Rachmat Safaat mengatakan jembatan yang ada sekarang sudah tidak layak untuk dipakai karena membahayakan. Untuk itu pihaknya tidak lama lagi akan segera membangun jembatan darurat sementara dari bambu.
“Pembuatan jembatan darurat ini sambil menunggu rencana pembangunan jembatan baru yang diperkirakan baru terealisasi tahun depan,” kata Adang kepada wartawan.
Dirinya ingin jembatan darurat ini bisa mengatasi persoalan akses lalu lintas orang di dua dusun tersebut. Sebab selama ini warga di sekitar yang ingin menyebrang ke dusun tetangga harus menggunakan rakit. Kondisi itu membahayakan mengingat sewaktu-waktu air bah bisa datang.
“Ada juga warga yang membuat rakit untuk menyebrang, namun karena kuatnya arus air membuat rakit itu justru hanyut terbawa arus air,” terangnya.
Seperti diketahui Jembatan Pabuaran yang menghubungkan Dusun 3 dan 4, di Desa Rancapanggung ini hancur dan rusak dihantam air bah atau banjir bandang pada Rabu (20/4/2016) lalu. Akibatnya ujung jembatan yang menuju Desa Cikadu sudah terputus dan posisi badan jembatan sudah miring.
Dengan kondisi itu semestinya jembatan tersebut sudah ditutup dan tidak boleh digunakan untuk menyebrang. Namun karena warga tidak memiliki pilihan lain untuk menyebrang akhirnya warga pun terpaksa mempertaruhkan nyawa untuk menyebrangi jembatan yang sudah miring ini, walaupun harus dengan sangat hati-hati. (fik)